Sejatinya tukang tambal ban, harusnya menjadi penolong bagi korban yang ban motornya mengalami kebocoran. Begitu juga yang terjadi di wilayah Roxy, Jakarta. Tapi di wilayah ini, kondisinya unik. Dimana di sepanjang jalan KH. Hasyim Asyhari, tidak kurang dari 30 spot tukang tambal ban.
Kondisi ini tentunya menuai perhatian berlebih, lantaran jaraknya yang tidak saling berjauhan. Bahkan setiap orang pun curiga, karena terdapat antrian di hampir semua tukang tambal ban.
“Ya di kawasan Roxy itu memang kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Kenapa ada begitu banyak tukang tambal ban? Ya karena modus penjualan ban dalam Cina yang murahan. Selain itu juga karena tukang tambal ban ini juga yang bermain di sana,” klaim Sanawi, wakil ketua Semut Orange yang rajin menyisir ranjau paku di seputaran wilayah itu.
“Terus-terang saja ya, saya sendiri buka tempat tambal ban gratis. Tapi tidak tega melihat kondisi sekian banyak orang yang mengalami masalah kebocoran ban. Antara tukang tambal ban dengan penebar ranjau paku itu, sebenarnya dari satu komplotan. Hal ini perlu diperhatikan, karena sudah sangat meresahkan,” keluhnya.
Meski bakalan sulit menangkap pelaku karena disinyalir ada back up dari pihak aparat, namun komunitas Semut Orange tidak akan berhenti melakukan razia ranjau paku di wilayah itu. Termasuk melacak pelakunya setiap hari. (motorplus-online.com)