Selain kembangan, jenis kompon yang diaplikasi di ban juga kudu diperhatikan. “Buat hujan, cocoknya pakai yang intermidiate. Jangan pakai ban balap yang cendrung soft dan alurnya sedikit. Karena selain cepat habis, kembangan yang sedikit bikin licin buat terjang genangan air,” wanti Bagus juga dari FDR.
“Pasalnya karet bundar tipe soft compound, jarang yang punya kembangan untuk membuang air. Walaupun ada, itu untuk kebutuhan wet race dan pasti boros. Jangan diaplikasi buat harian. Apalagi musim hujan seperti sekarang ini,” timpal Dodiyanto, New Production Development PT Gajah Tunggal Tbk, selaku produsen ban IRC di Indonesia.
Oh iya, ngomongin soal compound ban, dibagi kedalam 3 jenis. Yaitu soft compound, intermidiate dan hard compound. “Untuk harian, sebaiknya gunakan tipe kompon intermidiate. Karena tipe ini sudah didesain untuk melibas jalan basah dan kering,” aku Dodi, sapaan akrab Dodiyanto yang selalu aktif di Sosmed alias sosial media ini.
Untuk mengetahui jenis kompon yang dipakai, biasanya di stiker ban ada spesifikasinya. “Mudahnya kalau untuk mengecek soft compound atau bukan, cukup tekan permukaan ban dengan kuku. Bila cetakan kuku berbekas dalam, itu salah satu indikasinya,” jelasnya.
Masih kata Dodi lagi, produk IRC yang disematkan di motor standar sudah pas buat kebutuhan jalan basah dan kering. Misalnya ban yang diaplikasi di Kawasaki Ninja 250 Series, tipe Road Winner. Juga line up lainnya seperti IRC NR 69, NR 73, NR 82 dan masih banyak pilihan lainnya. (www.motorplus-online.com)