Edan! Rasanya tak percaya power Honda New Mega Pro (NMP) bisa didongkrak jadi 21 hp tanpa bore up. Tapi, itu kenyataan cuy. Bintang Racing Team (BRT) di Cibinong, Jawa Barat sudah membuktikannya di NMP milik konsumen.
“Cuma pakai piston oversize 100 (jadi 58,3 mm, standar 57,3 mm). Tapi, pistonnya pakai produk Daytona yang pakai dome untuk colong kompresi. Rasio kompresi jadi 11,8:1,” tukas Slamet, mekanik BRT yang kebagian tugas menangani upgrade performa NMP tersebut.
“Saat motor datang ke sini (BRT, red) dan dyno, powernya cuma 15,71 hp. Kondisi motor sudah pakai knalpot racing dan karbu PWK 28. Standar pabrik sekitar 14 hp,” papar Tomy Huang, Bos BRT.
Bagaimana caranya bisa melonjak sampai 21 hp, bos? “Kuncinya ada pada kem. Kami bikin lewat mesin CNC (Computer Numeric Control). Sebelumnya profil kem dirancang pakai software cam design untuk mencari bentuk dan hasil terbaik buat pemakaian harian,” beber Tomy.
Hasilnya bacaan software, timing bukaan kem ex harus digeser 4º. Yakni membuka di 57º sebelum TMB (titik mati bawah) dan menutup di 2º setelah TMA (titik mati atas), dengan LSA 102º-110º dan overlap 2,71 mm. Tinggi angkatan klep diset 8,36 mm.
Sementara kem in membuka 27º sebelum TMA dan menutup di 60º setelah TMB. LSA di 103º-108º dan overlap 2,91 mm. Sedang tinggi angkatan klep dibikin jadi 8,84 mm. “Ini hasil riset ke-2 untuk NMP,” imbuh Tomy.
Nah, untuk mendukung kerja kem, saluran masuk dan buang diporting. “Hanya hilangkan kulit jeruknya saja biar efisiensi volumetriknya dapat. Klep masih standar pabrik,” tukas Slamet. Oh iya, celah klep in dan ex saat kem terpasang diseting sama 0,10 mm mirip standar.
Ubahan lainnya, otak pengapian diganti pakai BRT Imax Super Pro yang mapping pengapiannya pakai nomor 19. Pemajuan timingnya mulai 27º di 2.500 rpm dan paling maju 37º di 9.000 rpm.
Lalu knalpot pakai produk R9 berbahan stainless. Sementara karbu PWK 28 direjeting ulang buat sesuaikan permintaan mesin. “Spuyer pakai kombinasi 40/110 (pilot jet/main jet),” tambah Slamet.
Hasilnya ketika diukur perubahan tenaga dan torsinya di atas mesin Dynojet 250i milik BRT, power maksimum berhasil menyentuh angka 20,80 hp di 11.600 rpm. Sementara torsi puncaknya tembus 10,25 lb.ft (13,9 Nm) di 9.550 rpm. Sedang ketika pakai kem 1, tenaga maksimum hanya menyentuh 20,70 hp dengan torsi 10,06 lb.ft (13,64).
Mau juga? (www.motorplus-online.com)