Keinginan Ducati untuk melakukan riset lebih jauh untuk berlaga di kategori open class MotoGP, sepertinya bakal mendapat cibiran dari tim manufaktur lain seperti Yamaha dan Honda. Tapi dengan kondisi yang ada sekarang, manufaktur asal Italia itu sangat patut melakukannya.
Lantaran Ducati lebih konsen membuat motor produksi massal dari keikutsertaan di MotoGP. Paling tidak dengan masuk di kategori open class, versi produksi massal mereka bakal sangat tertolong. Lantaran di kategori ini Ducati bisa fokus melakukan proses pengetesan sebanyak mungkin. Sementara jika mereka masuk ke kategori factory, maka pabrikan dengan kelir khas merah itu takkan bebas melakukan pengetesan.
Lalu hal apa saja keuntungan jika Ducati bergabung di kategori open class 2014? Masih terkait dengan proses pengetesan, Ducati tidak lagi harus memikirkan tentang sistem kelistrikan. Justru kebalikannya, bisa memfokuskan diri pada riset mesin dan rangka.
Pada sisi dapur pacu, Ducati bakal bebas mencari konfigurasi terbaik dari mesin. Tidak seperti tim di kategori factory yang konfigurasi mesinnya sudah terkunci sejak mengawali musim. Itu berarti Ducati bisa lebih banyak memainkan komponen yang ada. Misalnya dimensi crankshaft, ukuran katup dan timingnya, konfigurasi mesin, kemiringan hingga transmisi.
Keuntungan yang kedua adalah sesi pengetesan kedua pembalap utama Ducati yaitu Andrea Dovizioso dan Cal Crutchlow bebas melakukan sesi tes dimana pun mereka inginkan. Lalu keuntungan lainnya adalah penggunaan kompon ban belakang khusus oleh Bridgestone di kelas ini. Dimana kompon ini mempunyai grip lebih baik ketimbang ban reguler yang ditawarkan di kategori factory.
Hal ini sebenarnya sudah jadi kewajiban jika Ducati ingin mempercepat riset pengembangan motornya. Tapi belum ada kepastian dari tim yang pernah diperkuat Casey Stoner itu. Jika memang memilih kategori open class, maka ini akan jadi langkah besar untuk masa mendatang. (motorplus-online.com)