Saluran gas buang free flow lazimnya diaplikasi untuk meningkatkan performa dapur pacu. Sayangnya, suara keras terdengar di ujung knalpot. Sedangkan tak semua pemilik motor demen suara lantang. Makanya, beberapa produsen lengkapi produknya pakai db killer. Peranti ini berfungsi ‘cekik’ tekanan suara yang keluar di ujung knalpot.
Rata-rata db killer yang ditawarkan, berupa pengecilan diameter pipa di ujung knalpot. Kadang masih hasilkan suara tekanan tinggi di putaran atas. Salah satu produsen knalpot aftermarket lokal, yakni R9 Racing, coba melansir db killer beda.
“Db killer kami, posisi pemasangannya di dalam saringan knalpot. Berupa pipa saringan tambahan berukuran kecil dari bahan stainless yang ujungnya diberi sekat. Sehingga mampu menekan suara knalpot lebih signifikan,” kata An An Kuda, Manager Racing R9 yang berkantor di Cikupa, Tangerang, Banten.
Tetapi, karena dirancang dengan hitungan, pemberian sekat itu tidak membuat performa mesin dikorbankan. “Torsi mesin memang sedikit berkurang. Tapi, tenaga maksimumnya justru naik,” tukas Fransisco Mario Ganie, owner R9.
Buat membuktikannya, Em-Plus menjajal langsung salah satu knalpot keluaran R9 buat New Yamaha Scopio. Yakni, tipe Valencia berbahan stainless seharga Rp 2,5 juta. Test dilakukan diatas mesin dyno (Dynojet 250i) dan alat ukur desibel suara alias sound level meter keluaran Krisbow.
Dalam kondisi standar, tenaga maksimum New Scorpio terukur sebesar 15,51 hp/ 7.800 rpm. Sementara, torsi puncaknya 11,92 lb.ft (16,16 Nm)/ 5.650 rpm. Begitu saluran gas buangnya ditukar dengan R9 Valencia, power maksimum melonjak jadi 17,07 hp/ 8.000 rpm dan torsi 12,36 lb.ft (16,76 Nm)/ 6.250 rpm.
Tapi lantaran belum dijejali db killer, kala diukur tekanan suara yang dihasilkan pakai sound level meter Krisbow, kebisingannya terbaca sebesar 122 db dalam kondisi full throttle. Sementara di putaran 5.000 rpm, hanya 116 db. Metode pengukurannya, microphone sound level meter diposisikan berjarak 50 cm dan miring 45° dari ujung knalpot.
Kini silencer dijejali db killer berbanderol Rp 100 ribu itu. Tekanan suara langsung turun jadi 115 db dalam kondisi gas poll. Sedang di 5.000 rpm hanya 104 db. Oh ya! Hasil itu pengukurannya di dalam ruangan dyno lho. Jika di luar ruangan yang tidak ada noise dan gema, tekanan suaranya bisa lebih rendah lagi. Buktinya knalpot standar saja di dalam ruangan terukur lebih dari 92 db di 5.000 rpm.
Uniknya, meski diberi sekat di dalam saringan, tenaga maksimum malah naik sedikit jadi 17,16 hp/ 8.250 rpm. Tapi, torsi puncaknya jadi lebih rendah sedikit dari standar, yakni jadi 11,37 lb.ft (15,42 Nm)/ 7.600 rpm. (www.motorplus-online.com)