Di pasaran saat ini, terdapat dua jenis filter oli. Pertama, filter oli berbahan kertas yang harus diganti setiap 3 kali ganti oli mesin. Kedua, ada juga filter oli berbahan kawat kasa yang tidak perlu diganti, tetapi cukup dibersihkan dengan disemprot angin bertekanan. Biasanya, filter model ini ada di pacuan yang tak aplikasi filter oli tambahan. Misalnya, di Honda GL series yang terletak di tutup pembungan oli mesin sebelah kiri.
Tetapi, keadaan mesin yang tidak pernah diganti filter olinya akan menurunkan kualitas oli tersebut. “Part ini sangat penting buat mesin, gunanya menyaring kotoran atau di dalam oli hasil gesekan logam. Dan kalau filter oli bersih, sirkulasi oli pun dapat berjalan lancar,” ujar Yayan, salah satu Mekanik bengkel resmi Honda Clara Motor 2 di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Yayan menambahkan, “Tidak semua motor memiliki filter oli. Ada beberapa motor yang tidak memiliki filter oli seperti Honda Supra series dan beberapa jenis skubek,” tambahnya.
Bicara perawatan! Untuk besutan yang aplikasi filter model kasa, selama kondisi kasa tidak sobek atau bolong cukup dibersihkan menggunakan angin bertekanan atau kompresor saja. Tetapi, bila kasa sobek atau bolong, sebaiknya segera diganti dengan yang baru. Posisi filter ini terletak di dalam tutup pembuangan oli, biasanya terletak di sebelah kiri mesin.
Untuk melepas filter model kertas yang ada di sisi mesin bak kopling, bisa dilepas menggunakan kunci T8. Sedangkan filter model kasa menggunakan kunci pas 14 mm.
Untuk harga, filter oli model kertas buat Honda CBR 250 dibanderol Rp 55 ribu per satuannya. Itu, produk original Honda berlabel AHM. Namun masih banyak merk lain di luar merk original yang beredar di pasaran.
Menurut Irwan yang juga Mekanik dari Clara motor 2, sebaiknya selalu perhatikan jadwal penggantian part ini. “Sebab jika filter oli kotor, akan membuat oli mesin yang bersikulasi jadi kental,” timpalnya. (www.motorplus-online.com)