Sejak pertama diluncurkan pada 2007, Yamaha V-ixion telah memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Terutama mereka yang suka tongkrongan motor laki atau batangan. Ya, bukan bebek apalagi skubek. Maklum, motor ini merupakan yang pertama diproduksi Yamaha di Indonesia. Juga telah menggunakan sistem injeksi. Makanya V-ixion menjadi tulang punggung Yamaha untuk pasar motor sport 150 cc.
Hingga saat ini peminat V-Ixion masih sangat tinggi. Bahkan, harga seken alias second motor ini stabil dan tidak ada indikasi anjlok. Jangan heran juga kalau banyak uyang merasa sedikit kesulitan untuk membeli V-Ixion seken meski motor yang diburu buatan lama. Karena peminatnya banyak dan barang sekennya hanya sedikit.
“V-ixion masih banyak yang cari hingga saat ini. Harga jualnya kembali juga masih stabil. Namun stok sedikit langka karena memang banyak peminatnya. Dimensi yang pas jadi alasan utama masyrakat memilih motor ini,” ujar Didi Rosyadi, karyawan Dua Saudara Motor yang menjual motor bekas di Jl. Raya Kebayoran Lama No. 50, Rawa Belong, Jakarta Barat.
Salah satu yang unik di bursa Yamaha V-ixion bekas, masyarakat lebih tertarik untuk membeli V-Ixion model lama dibandingkan versi terbaru. Banyak peminat V-ixion yang lebih menyukai model lama karena menganggap desain V-ixion lebih simpel dibanding V-ixion Lightning.
Fenomena ini menjadikan nilai lebih bagi motor sport 150 cc Yamaha. Karena dengan begitu harga bekas V-ixion model lama tetap terjaga sampai sekarang. Namun untuk pemilik V-ixion baru juga tidak perlu khawatir, karena harga jual tetap stabil dan lebih tinggi dibanding V-ixion model lama.
“Harga memang relatif stabil, namun untuk besarnya tetap tergantung kondisi karena ini barang bekas. Makanya ada beberapa hal yang menjadi perhatian konsumen ketika membeli,” tambah Arief yang jual motkas atau motor bekas di Jl. Raya Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Kondisi mesin masih menjadi perhatian utama. Apalagi motor ini sudah menggunakan teknologi injeksi. Karena umumnya anggapan masyarakat motor injeksi membutuhkan banyak biaya jika rusak. Oleh sebab itu para calon pembeli V-ixion bekas sangat teliti dalam mengecek kondisi mesin. Bukan apa-apa, karena akan berpengaruh dengan harga jual motor.
Komponen lain yang diperhatikan kosumen adalah kondisi bodi. Kondisi bodi mulus dan orisinal tetap menjadi buruan. Apalagi kondisi tangki yang paling sangat diperhatikan. Pastikan tidak ada keropos atau bocor.
Selain itu, untuk mendapatkan kondisi mesin prima, Arief menambahkan kalau angka jarak tempuh di spidometer juga harus dilihat. Motor dengan jarak tempuh lebih sedikit tentu akan memiliki nilai jual lebih mahal.
Bagian terakhir yang ikut diperhatikan adalah area kaki-kaki. Pengecekannya juga standar seperti motor tipe lain. Kondisi suspensi masih jadi perhatian utama. Umumnya kondisi seal sangat diperhatikan oleh calon pembeli untuk memastikan tidak terjadi kebocoran atau ada baret di as sok.
Masalah harga V-ixion bekas memang masih cukup tinggi. Untuk V-ixion bekas model lama rakitan 2008 masih dijual Rp 15 juta. Rakitan tahun 2009 dibanderol Rp 16 juta. Sementara rakitan 2010 masih diaptok Rp 16,750 juta. Lalu produksi 2011 Rp 17,5 juta, dan keluaran 2012 dibanderol Rp 18,5 juta.
Sedangkan V-ixion Lightning atau model baru buatan 2013, masih dibanderol di kisaran harga Rp 21 juta. Buat yang berniat membeli V-Ixion bekas bisa perhatikan beberapa bagian yang disebutkan di atas tadi. Tentu supaya mendapatkan motor dengan kondisi prima. (www.motorplus-online.com)