MOTOR Plus sebelumnya mengucapkan turut berduka dan prihatin atas musibah banjir yang terjadi di beberapa kota besar di Tanah Air. Hingga Maret mendatang, kita sebaiknya tetap waspada. Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan masih akan sangat tinggi. Sehingga risiko banjir masih bisa terus terjadi.
Dari hasil penelurusan tim MOTOR Plus ke bengkel yang dekat dengan kawasan rawan banjir. Banyak sekali pelanggan setiap harinya yang datang untuk mengecek kondisi motor. Begitu juga sampai penggantian parts atau komponen yang dinilai sudah tidak bekerja dengan benar setelah menerobos banjir.
MOTOR Plus mampir ke bengkel King Motor di kawasan Kembangan, Jakarta Barat. Kesibukan para montir di bengkel itu membuat kami penasaran apa saja yang mereka kerjakan di bengkel yang letaknya masih masuk dalam kawan zona merah rawan banjir. Apalagi banyak motor yang didorong masuk ke bengkel itu oleh pemiliknya setelah menerabas banjir.
Teguh yang merupakan montir senior di bengkel menyatakan kebanyakan dalam situasi kayak gini, motor yang mati setelah melewati banjir itu businya kotor atau karburator kemasukan air. “Ada juga yang knalpot tersumbat.” ujar Teguh sambil membetulkan motor pelanggannya yang mati setelah melewati banjir.
Mekanik lainnya Ade yang sedang membetulkan motor korban banjir di bengkel AB Motor kawasan Veteran, Tanah Kusir, Jakarta Selatan menyatakan hal yang sama. “Banyak yang mogok. Itu air dari kali Pesanggrahan memang sudah meluap dan menutupi sebagian jalan utama. Banyak motor dan mobil yang mogok setelah melewati genangan air yang mencapai 50 cm,” jelasnya.
Langkah yang dilakukan oleh mekanik dalam menghadapi situasi seperti ini adalah membersihkan sisa lumpur atau kotoran yang masih menempel di seluruh bagian motor. Setelah itu, coba copot busi sekaligus bersihkan busi yang memang riskan terhadap kotoran. “Jangan lupa mengecek karburator dan lubang knalpot, kalau motor mati terendam banjir, perangkat ini yang paling vital karena mengarah langsung ke ruang bakar,” ujar Ade.
Air yang masuk ke dalam knalpot dan karburator, akan menyebabkan motor mati. Itu semua karena air yang masuk ke ruang bakar tidak dapat terkompresi seperti bahan bakar. “Untuk matik, perhatian lebih ada pada CVT motor. Lakukan servis ringan, guna mengontrol daleman dari cover CVT seperti belt CVT, roller dan pulley. Jeroan CVT harus bersih guna menghindari belt menjadi getas ataupun kotoran menumpuk pada CVT yang menyebabkan motor berdecit dan menyebabkan kerusakan akan jadi semakin parah,” tambah Teguh.
Jangan lupa juga melakukan pengantian oli bila memang motor sudah diajak berendam. Jadilah pengendara cermat, jika kondisi spare-parts masih layak dan memang hanya perlu dibersihkan, tidak perlu harus ganti baru. (www.motorplus-online.com)