Langit menumpahkan bebannya saat peturing berbagai style menembus Jember-Bondowoso pada Kamis-Sabtu (23-25/1). Ia pun terus menerus mengguyur kami dengan butiran H20 saat mendaki kawah Ijen, dataran tinggi Bondowoso. Makin menjadi, kabut tebal yang membawa angin dingin ikut ‘menghangatkan’ suasana saat kami hang out sejenak di salah satu warung sederhana di pinggir kawah ijen.
Yutaka Terada, direktur marketing dan Yuji Tokunaga, direktur keuangan PT.Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga tampak enjoy. Ia sangat menikmati suguhan kopi lokal yang dijajakan mbak warung di kawasan itu. Obrolan trerus mengalir, topik utama tentunya seputar performa GT125 yang jadi partner setia turing kali ini. “Suasana ini mengingatkan kampung halaman saja, Jepang,” tutur Yutaka yang punya karakter riding lumayan agresif.
Gagah, mewah, nyaman dan bertenaga adaah motto yang diusung GT125, pastinya sedang diuji. Makanya semua rider diajak menjadi die harder ratusan kilometer dengan berbagai tantangan yang nggak main-main. Malang-Lumajang ditingkahi tikungan kategori sedang, jalan variatif, mulus juga bumpy. Ditambah hujan, riding skill tentunya diperlukan.
Untungnya motor sebagai brother sejati mampu jadi teman ideal kami. Wheel base 1.265 mm dan ground clearance 135 mm tentu bisa diandalkan saat manuver patah, fast corner dan jalan lobang-bergelombang. Ergonomi rider juga baik untuk postur antara 160-175 sentimeter kebanyakan rider Indonesia.
‘Zona segita: posisi duduk, jangkauan setang dan dek depan bisa memenuhi daya tahan rider saat menempuh ratusan kilometer. Rute turing yang ditawarkan juga jadi ujian tersendiri khususnya performa mesin dan efisiensi bahan bakar. Mendaki kawah ijen misalnya, menjadi pembuktian, power 11.4 dk dan torsi 10.4 N.m tentunya menjadi indikator rider yang jeli apakah motor ini mampu diajak ‘sengsara’ dalam medan demikian.
Power terus terisi, akselerasi ideal dan jangan lupa sistem pengereman depan-belakang juga antisipatif. Dalam berapa situasi, saya perlu melakukan set up and squese agar roda depan-belakang berhenti signifikan dan tidak mengunci.
Syukurlah si Mata Elang mampu menjawab tantangan ini. Tak hanya itu, Eko Prabowo GM Marketing Communication and Community YIMM punya misi yang lebih dalam ketimbang sebatas riding. “Kami ingin kalian mendapatkan sensasi riding yang berkesan. GT125 bisa jadi teman sejati menikmati lansekap yang disuguhkan agar kita lebih cinta Indonesia,” jelasnya. (motorplus-online.com)