Sebelumnya, pacuan dengan lingkar roda depan 21 inci dan 18 inci pun diajak ‘beradventure’ di perkotaan. Maklum, kan Kawasaki KLX150L mengusung slogan pacuan dual purpose. Artinya, tak cuma buat adventure di jalan off-road, namun juga di jalan on road alias aspal.
Toh, datangnya musim hujan yang punya curah hujan cukup besar ini, banyak jalan di ibu kota yang akhirnya berlubang. Bagaikan handicap tersendiri, lubang ini tentu bakal berarti bagi pacuan yang memiliki lingkar roda 17 inci bahkan 14 inci. Guncangan atau entakan ke roda dan tubuh biker bakal lebih terasa.
Lain halnya melintas bareng KLX150L yang punya lingkar roda besar. Lubang-lubang yang menganga di jalan pun bukan masalah berarti. Selain redaman mumpuni dari sok teleskopik depan dan sistem unitrack belakang, empuknya jok juga bikin perut aman dari entakan yang menyakitkan kala ’menghajar’ lubang.
Begitu juga ketika KLX150L yang memiliki dimensi panjang 2080 mm x lebar 770 mm x 1145 mm ini diajak melintasi daerah banjir. Dengan penambahan tinggi ground clearance 4,5 cm dari generasi KLX150S, perubahan ini tentunya membawa ubahan juga ke tinggi knalpot dan filter udara. Bikin hati percaya diri melintasi genangan air setinggi 50-60 cm. KLX150L, masih aman diajak berenang. Dan, konsumsi BBM yang ditawarkan hanya 39,5 km/ liter.
Cukup dengan adventure di kota! Kini, KLX150L diajak berlari di medan sesungguhnya. Kali ini, Em-Plus mengajak sobat tracker. Yaitu, Aldy Cumi. Tracker yang juga pemain enduro ini paham betul dengan KLX150S. Sebab, pacuan itu jadi andalannya buat bertarung. Nah, makanya Em-Plus ajak Cumi (sapaan akrabnya) buat eksplorasi generasi terbaru KLX.
Usai menyesuaikan diri dengan handling KLX150L, grip gas pacuan yang dijual Rp 2 juta lebih tinggi dari KLX150S itu pun dibejek menaiki bukit. “Dengan ubahan lingkar roda yang lebih besar dan final gir yang lebih besar, tanjakan dengan tanah lembab seperti ini enggak masalah. Malah, lebih bagus,” sebut Cumi yang kerap memboyong piala diajang enduro.
Masih menurutnya, power 11,53 hp/ 8.000 rpm yang keluar dari mesin membuat roda terus berputar tanpa gejala slip. ”Beda dari KLX150S, powernya seakan sia-sia karena kebanyakan spin. Pakai KLX150L, motor jalan terus. Perubahan tinggi ini juga bikin motor enggak mudah mentok handicap,” sebut Cumi usai meloncati sebuah undakan setinggi 50 cm.
Memang, dengan ubahan yang sekarang motor terasa halus bermain di putaran bawah. Tapi ketika sentuh 5.000 rpm keatas, dibantu entakan torsi 12 Nm/ 6.000 rpm, KLX150L malah terus ingin berlari. Hal ini yang membuat ban tak mudah spin di lumpur atau tanah becek.
Melalui sumbu roda yang kini bertambah panjang (1.340 mm), handling yang disuguhkan pacuan ber-caster 26,5° bukan masalah berarti. ”Kalau setangnya diubah model Fatbar, bisa lebih enak lagi tuh handlingnya,” tambah tracker asal Pamulang, Depok, Jawa Barat ini.
Oh ya! Adalagi sesuatu yang baru yang disuguhkan KLX150L. Ketika mesin sobat mati tiba-tiba kala melewati handicap, tak perlu membalikan posisi perseneling ke Netral lagi. Tapi, cukup tarik kopling saja. ”Kalau di KLX lama, musti Netral dulu. Kadang repot juga,” tutup Cumi yang seakan ogah turun dari KLX150L ini. Nah lho! (www.motorplus-online.com)