Di event TDR Racing Internasional Drag Bike Championship 2013 (12/1) Senayan, Yamaha Mio yang dipakai joki Dwi Batank tembus 7,79 detik untuk kelas Matic Tune Up 200 cc Rangka Standar. “Sebelumnya di event yang sama, catatan terbaik 7,5 detik. Karena pas race Jakarta hujan dan trek jadi basah, waktu melorot 0,2 detik,” curhat Utomo Zjioe. Dia, pemilik tim balap lurus bernama TSS Adnoc Mizzle Tomeco TDR.
Supaya jadi yang terkencang di kelasnya, power engine diseting keluar mulai dari rpm bawah hingga atas. “Makanya saat start motor bakal liar,” bilang Tomo.
Karena liar inilah jadi penyebab molor 0,2 detik. Licin kala start, bro! Setingan power galak dari bawah-atas, tentu ada kilikannya. Salah satunya perbandingan kompresi mesin dibikin padat. Piston pakai LHK tipe forged diameter 66 mm, tetapi stroke standar 57,9 mm.
Namun, piston dibikin rata dengan bibir silinder. Mengakali agar piston enggak mentok klep, bagian kubah di head silinder dibikin coakkan 0,5 mm. Hasilnya kompresi jadi 14 : 1 untuk minum Bensol. “Agar torsi bagus, di bagian bawah kruk as dipasang bandul 10 gram bahan bronze yang dilas argon,” papar Tomo.
Keluar-masuk bahan bakar diatur klep in 32 mm dan ex 28 mm. Valve ini didorong kem durasi in 268 derajat dan ex 270 derajat. Itu artinya, klep in membuka 61 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 27 setelah TMB (Titik Mati Atas). Sedangkan katup buang membuka 29 derajat sebelum TMB dan menutup 61 derajat setelah TMA.
Kala seting pengapian, Mio yang punya kapasitas silinder 197,9 cc ini ogah pakai CDI aftermarket. “Sudah beberapa kali ganti CDI aftermarket, setingan enggak pernah ketemu. Akhirnya pakai CDI Fino kode 1P7, maping yang dihasilkan pas. CDI ini dikombinasi koil Yamaha YZ-125,” kata pria berkacamata itu.
Maksimalkan pelepasan power dan torsi, puli set dipilih pakai merek Tomeco. Derajat puli aplikasi kemiringan 15 derajat, dikombinasi per CVT 1.500 rpm. Roller pakai ukuran 9 gram rata. Giliran asupan bahan bakar yang dibenahi. Karburator pakai UMA Racing 32 mm yang dijejalkan pilot jet 42 dan main jet 125.
“Karena hujan, diseting jadi kaya. Pilot jet dinaikan jadi 45. Kalau kondisi enggak hujan, catatan waktu yang didapat bisa lebih bagus,” pede ayah satu anak yang juga punya workshop Tomo Speed Shop di Jl. Bendungan Jago Raya No. 6-7, Kemayoran, Jakarta Pusat. (www.motorplus-online.com)