Habis lewat genangan atau terendam banjir, biasanya pemilik skubek mengunakan kick starter untuk mengetahui masalah di dalam CVT. Sebab kalau ada bagian part yang basah dan kotor, putaran belt di puli terasa slip.
Namun pada saat akan digunakan, kenapa slah tidak bisa digerakkan. Meksipun bisa, terkadang batang slah di posisi bawah tak balik ke posisi semula. Sehingga, perlu bantuan tangan buat balikannya dengan bersusah payah.
“Biasanya kick starter jarang dipakai. Material slah dari besi baja justru timbul karat pada permukaannya, lantaran peranti ada di dalam ruang lembab dan bertemperatur tinggi. Begitu kena air hujan, jamur besi pun lebih cepat berkembang biak,” beber Burhanudin alias Chepy mekanik ChepyLuviin”79.
Penyebab kick starter susah balik bukan ulah susunan gir penghubung tangkai slah. Atau, gigi penghubung dan gir pemutar puli primer mata giginya rusak. Tapi, akibat per stopper pemegang penghubung gir slah dan gir primer mulai dihinggapi karat.
“Begitu slah dipakai, fungsi per stopper sebagai rel juga pemegang gir penghubung malah tak jalan. Alhasil, batang kick starter yang juga didukung pegas spiral justru tak balik lagi. Itu yang bikin kita kesal,” imbuh warga di Sawah Dalam, Kunciran, Tangerang. Baiknya lakukan perawatan sederhana. Seperti usir debu pakai kuas dan udara bertekanan tinggi, dengan posisi bak luar rumah CVT dibongkar berikut cover pelindungnya. Lalu, per stopper dan alur gir diolesi grease khusus. (www.motorplus-online.com)