Rakerprov IMI Jawa Tengah yang telah sukses digelar di Pendapa Jantor Bupati Purwodadi, Sabtu (25/1) telah menghasilkan beberapa keputusan penting. Pembahasan lebih fokus pada balapan lurus. Hasil rakerprov tahun ini meninjau kalau drag bike harus ditata ulang kembali. Terutama, pengaturan yang harus dilakukan promotor yang menggelar drag.
Apalagi, tahun lalu jadi bukti gelaran drag jadi balapan favorit digelar promotor. “Isu yang berkembang Rakerprov ini me-ngenai pengaturan penyelenggaraan drag bike. Penyelenggara harus mulai melakukan pembenahan sehingga drag bike tahun ini lebih tertata dan rapi,” beber Lilik Kusnandar, Ketua Panitia Penyelenggara Rakerprov IMI Jateng tahun ini.
Pada dasarnya regulasi yang di- terapkan untuk penyelenggaraan dragbike merupakan hasil dari Rakernas PP IMI. Karena itu, Rakerprov IMI Jawa Tengah menekankan kembali pada penyelenggara drag di Jateng melaksanakan aturan yang telah disepakati di rakernas.
Salah satu contoh aturan yang wajib diterapkan penyelenggara tahun ini satu pembalap hanya boleh main sekali dalam kelas yang sama. “Dalam penyelenggara-an drag bike tahun lalu masih ada pe-nyelenggara yang memperbolehkan satu pembalap ikut beberapa kali di kelas yang sama,” tambah Santo yang juga pengurus Pengprov IMI Jateng.
Di samping itu, satu motor boleh dipakai maksimum untuk dua pembalap wajib diterapkan musim ini. Banyaknya penyelenggaraan drag bike yang molor sampai malam menjadikan Pengprov IMI Jateng membatasi jumlah kelas yang dibuka untuk setiap penyelenggaraan yang hanya dibikin sehari balapan. Maksimal promotor yang cuma menjadwalkan balapannya hanya satu harus dibatasi 14 kelas open dan 6 kelas lokal. Sehingga, gelaran akan selesai tepat waktu.
Untuk road race dari rakerprov ini menjanjikan pembinaan yang lebih fokus lagi. “Kita akan gelar kejurda road race. Tahun lalu tidak ada penyelenggara lokal yang menggelar kejurda road race,” tutup Kadarusman selaku ketua Pengprov IMI Jateng.
Catatan rakerprov sekarang semoga bisa dijamin berjalan. (www.motorplus-online.com)