Setiap pabrikan ban kini meluncurkan tipe racing. Membbuat pengguna motor harian mulai banyak yang aplikasi ban racing. Ada yang dibeli dari baru dan ada juga yang menggunakan ban racing bekas balap.
Banyak yang memprediksi jika ban racing dipakai harian akan cepat habis. Namun kenyataannya ban racing tetap awet dipakai harian dan mengalami kebotakan dalam waktu yang hampir sama dengan ban harian.
Seperti Wisnu Wardana, anggota Jakarta Satria Club. Menggunakan ban racing IRC Razzo 166 di Suzuki Satria 120R. Dipakai harian dan turing. “Setahun lebih kembangnya baru habis,” jelas Wisnu yang tinggal di Tanjung Duren, Jakarta Barat itu.
Usia pakai satu tahun ban racing berarti sama saja dengan ban harian dong. Iya kalau melihat dari habisnya kembangan. Karena ban harian motor sekarang tidak seperti tahun 1990-an ke bawah. Ban harian motor sekarang seperti menganut kompon lunak. Macam ban racing.
Namun meski sama-sama sudah kompon empuk, tapi komposisi material ban harian dan ban racing berbeda. Bisa dilihat dari bekas pemakaian. Ban racing bila tergerus aspal bekasnya seperti kulit jeruk. Ada juga yang bilang seperti kain handuk. Sedangkan ban harian bekas garusan aspal tetap saja halus.
Nah, jika ban racing lokal dipakai harian memang jangka waktu botaknya akan sama dengan ban harian. Tapi, yang membedakan cengkraman terhadap aspal. Karena material ban racing khusus, meski empuknya sama dengan ban harian tapi lebih mencengkram. (www.motorplus-online.com)