Kebanyakan pemilik motor, setelah lewat massa garansi, cuek beibeh soal perawatan tunggangannya. Paling, ke bengkel cuma ganti oli, filter udara, busi, lalu kampas rem ketika sudah mulai tipis atau servis kecil lainnya. Selebihnya, bodo amat.
Jadi, jangan heran bila merasakan performa motor mulai menurun di usia senja. Sebelas dua belas lah sama kita kalau mulai beranjak tua, hehehe… Tapi, kalau mesin motor sih bisa saja dikondisikan tetap segar meski jam terbang sudah tinggi. Wong isinya logam semua, xixixi…
Nah, perlu diketahui bahwa mesin motor pada periode tertentu butuh dilakukan servis besar. “Idealnya setiap kelipatan 10 ribu km,” ujar Opi, mekanik Ultraspeed Racing (USR) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Servis besar yang dimaksud seperti bersihin kerak di ruang bakar, skir klep untuk mengantisipasi kebocoran kompresi, cek kondisi piston dan ring seher (bila terjadi keausan, segera diganti), bersihin karburator, setel klep dan sebagainya.
Minimalm, lakukan tune up instan yang bisa dikerjakan sendiri di rumah. Servis ini tak perlu bongkar head untuk membersihkan ruang bakar. Cukup dengan disemprot pakai cairan engine conditioner (EC) lewat lubang busi sebanyak 2 – 3 kali. Dengan catatan, ente yakin tekanan kompresi di ruang bakar fine-fine saja.
Caranya, mula-mula lepas busi. Lalu posisikan piston di titik mati atas (TMA) dengan mutar kick starter atau kipas magnet (tanggalkan dulu cover magnetnya). Setelah yakin piston sudah di TMA, semprotkan cairan EC ke dalam ruang bakar lewat lubang dudukan busi sampai keluar buih dari mulut lubang busi.
Selanjutnya diamkan sekitar 5-10 menit agar cairan EC bekerja merontokkan kerak di dalam ruang bakar. Kelar itu, putar kick starter selama beberapa kali untuk mengeluarkan cairan EC yang sudah bercampur dengan kerak. Oh iya, usai melakukan langkah ini, sebaiknya tap oli dan ganti dengan yang baru.
Selebihnya, itemnya sama kayak servis besar. Yaitu, bersihin karbu pakai carb cleaner dalam kondisi dibongkar. Bersihin kerak pada busi (ganti bila masa pakainya sudah lebih dari 10 ribu km), setel ulang clearance klep sesuai anjuran pabrik (klep in 0,06 – 0,10 mm, ex 0,08-0,12 mm), trus ganti filter udara bila sudah terlalu kotor. Finisihingnya, setel ulang sekrup udara sesuai permintaan mesin.
Dijamin deh performa mesin motor ente bakal lebih baik dibanding sebelumnya. Mau bukti? Em-Plus coba praktikan di Yamaha Mio Sporty yang sudah menempuh jarak 76 ribu km. Sebelumnya, max power skubek Yamaha ini saat didyno hanya di 6,75 hp di 8.400 rpm di atas mesin DynoMite milik USR. Tapi, begitu kelar ditune up, tenaga puncak langsung terkoreksi jadi 7,208 hp di 8.531 rpm. Naik sebanyak 0,458 hp.
Kalau dilihat pada grafik dynonya, mulai putaran 6.100 rpm ke atas, tenaga mesin cenderung membaik. Malah pada putaran 9.500 rpm menciptakan gap yang cukup besar. Begitu pula dengan torsi, peaknya pun ikut terkoreksi dari 7,346 Nm/5.719 rpm (sebelum tune up) jadi 7,631 Nm/5.309 rpm (naik 0,285 Nm).
Terbukti kan? (www.motorplus-online.com)