Regulasi baru balapan lurus untuk tahun ini mulai diterapkan di gelaran King Of Battle Competition Mizzle Hydra Dragbike (KBCMHD) 2014. KBCMHD yang berlangsung di jalan lingkar utara kota Tegal, Minggu lalu (9/2). Aturan ini menyangkut jumlah kelas yang dilombakan dan maksimal pembalap menggunakan motor dalam satu kelas.
Aplikasi regulasi baru membuat gelaran yang digawangi So-Tech Sport Club (SSC) dengan jumlah starter sampai 500-an bisa selesai tepat waktu. Ini jadi catatan. Dengan manajemen waktu yang baik, drag bike bisa teratur dan selesai tepat waktu.
Yang jadi kunci utama, regulasi pembatasan jumlah kelas. “Seperti ini seharusnya pelaksanaan drag bike. Jangan sampai molor sampai malam hari karena akan banyak pihak yang dirugikan,” beber Eko Sulistyo, joki balapan lurus nasional asal Semarang.
Dengan penyelenggaraan selesai batas waktu, secara enggak langsung memperhatikan hak pengguna jalan. Kan, balapan lurus sering menggunakan trek jalan raya. Kalau selesai sampai malam hari karena molor, akan mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Mengenai jumlah pembalap yang diizinkan pakai satu motor dalam satu kelas, Eko berpendapat lain. “Tiga pembalap yang bisa join untuk satu motor masih terlalu banyak. Paling pas maksimal dua pembalap,”tambahnya.
Pertimbangan Eko jika motor yang dipakai lebih dari dua pembalap papan atas memungkinkan juaranya hanya akan itu-itu saa. Efeknya enggak adil karena enggak memberikan kesempatan kepada joki lain.
Tambahan lagi, sudah seharusnya diatur juga pengelompokan joki berdasarkan pengalaman dan prestasi. “Pembalap kita rata-rata masih pemula. Masih butuh jam terbang dan kemenangan untuk menaikkan kepercayaan dirinya,” beber Koko, juru korek Harlan Motor, Salatiga.
Jika dragster pemula langsung bersaing dengan para senior ditakutkan nantinya mental mereka akan kalah dahulu sebelum bertanding.
“Setidaknya ini sudah jadi kemajuan. Kita akan selalu berusaha untuk memperbaiki penyelenggaraannya,”tutup Rifki “Toyip” Arifianto, penyelenggara KBCMHD dari SSC. (www.motorplus-online.com)