Nonton road race di pinggir sirkuit, jadi momen indah buat Dewi Suharti Fausum ini. Karena dari nonton balap itu, cewek kelahiran Bontang, Kalimantan Timur ini jadi doyan dunia otomotif roda dua. “Sejak duduk di bangku SD suka nonton balap. Sampai sekarang juga sering menyempatkan waktu buat nonton adu kecepatan,” kenang Dewi.
Saking penasaran kenapa motor bisa kenceng, Dewi bela-belain belajar untuk jadi mekanik. “Pertama motor dibongkar dan dipelajari adalah Yamaha Force 1. Itu saya ulik sampai layak dipakai balap,” terang cewek yang juga mendalami pelajaraan Bahasa Inggris hingga ke Singapura.
Kali ini, bungsu dari dua bersaudara sedang menekuni engine 250 cc ke atas. “Next project-nya, buka bengkel khusus 250 cc up. Tapi, konsepnya semua yang mengelola itu cewek, termasuk mekanik,” curhatnya lebih lanjut.
Menyalurkan hobi soal adu performa, Dewi enggak turun langsung untuk nggas motor bikinannya. Dia cukup hanya duduk di pitstop dan mengontrol tim drag EMO Project 99 kepunyaannya. “Kita punya dua pembalap drag cewek. Mardeta Agustina fokus di FFA dan Tia Ariesta yang spesial main di kelas Mati 200 cc,” cetus cewek yang lama tinggal di Dubai ini. (www.motorplus-online.com)