Punya motor klasik yang enggak bikin susah saat diajak turing pasti menyenangkan. Seperti Ipul, ia ogah mengurus motor tua yang rentan bermasalah saat diajak jalan jauh. Makanya, Ipul rela permak Honda Tiger tunggangannya ke Wahyu Hidayat yang punggawa Diwa Kustom Slaughter Garage.
Untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan, Wahyu mengandalkan rangka Honda GL-100. Frame ini memang lebih kental dengan aura klasik ketimbang rangka asli Tiger. Meski harus melakukan beberapa penyesuaian, tetapi hasil akhir yang didapat bisa lebih maksimal.
Mengentalkan karakter klasik, tangki standar Tiger dipensiunkan. Gantinya, Wahyu memasangkan tangki Honda CB 125 Twin yang dimensinya pas di tubuh GL-100. Tidak lupa, cover aki dan jok dipilih yang bertipe membulat untuk menyesuaikan dengan konsep yang diusung.
“Kaki-kaki juga sedikit disesuaikan. Seperti swing arm, adopsi punya GL-100 yang bentuknya masih bulat. Jadi seluruh bagian bisa selaras tanpa ada salah satu bagian yang telihat aneh,” ucap builder yang bengkelnya di Perumahan Arcadia, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Untuk mendapatkan kesan modern, dimainkan lewat proses finishing. Warna cat dipilih merah doft agar aura sporty lebih keluar, dan terlihat modern.
Hasilnya, sekarang Ipul bisa turing lebih nyaman dengan si 'Macan Vintage'. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Mizzle 110/80-17
Ban belakang: Mizzle 120/80-17
Setang: Honda Tiger Revo
Knalpot: Custom
Karburator: Honda Mega Pro