Zaenal Arifin ingin Kawasaki Ninja 250 tunggangannya bisa hidup di dua dunia. Bukan dua dunia seperti film-film horor. Tapi, Arifin ingin tunggangannya bisa masuk di dunia turing, sekaligus dunia balap. Maklum, doi memang hobi dengan dua kegiatan tersebut.
Mewujudkan keinginannya, Ninja 250 dipermak macam celana jeans. Pelek lebar buatan Delkevic diadopsi agar handling mantap saat dipakai balap, juga nyaman ketika diajak turing. Agar pelek tidak mentok, swing arm ikut diganti dengan part aftermarket yang lebih besar.
“Setelah ganti pelek lebar, handling saat cornering lebih enak. Tapi, tenaga motor jadi loyo karena bobotnya bertambah banyak. Makanya, mesin ikut dibore up,” tegas punggawa Team Zahra Motor (TZM) di Jl. Raya Bojonggede RT 02/02 No. 77, Bogor, Jawa Barat.
Untuk piston, Arifin menggunakan produk aftermarket dengan diameter 64,5 mm. Diimbangi dengan koil milik Kawasaki Binter Mercy, dan CDI buatan BRT. Makanya, Arifin pede dengan tunggangannya saat berlaga di atas lintasan balap fun race yang sedang booming.
“Setelah bore up, tenaga mesin jadi lebih besar dan enak dipakai balap. Tetapi pas diajak turing, suhu mesin sering overheat. Untuk itu, radiator ikut diganti produk aftermarket yang lebih besar. Jadi, suhu tetap stabil saat digunakan turing,” tegas bapak 2 anak ini.
Supaya berbeda dari Ninja yang lain, cover body dibuat ulang. Karena untuk dua dunia, cover lampu depan ikut dibuat dua. Satu model kedok buta untuk balap fun race, satu lagi berlampu untuk dipakai turing. Tentu dengan grafis yang sama.
Akhirnya, cukup satu motor untuk dua hobi berbeda, sob! (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 120/60-17
Ban belakang : Battlax 190/55-17
Knalpot : Custom
Swing arm: Delkevic
Stabilizer: KTC