

Seperti yang diterapkan bengkel Shutter Speed Don 68 Racing di Komp. Prima Indah V Blok PP No.1 Wijaya Kusuma, Daan Mogot, Jakarta Barat pada duo CBR nopekgo milik customernya.
“Untuk beginner, enggak usah yang terlalu muluk dulu. Coba ganti saluran gas buangnya. Trus, rasakan bedanya. Kalau masih belum puas juga, baru deh mengganti part lain,” bilang Donny Mochtar, punggawa Shutter Speed. Sebab peranti yang satu ini, lanjut Donny, jika dapat yang spesifikasinya pas dengan mesin, kenaikan powernya bisa banyak.


Ada dua macam knalpot TDR dari negeri Gajah putih ini. “Yang satu steel chrome, satunya lagi full stainless. Modelnya sih biasa, tapi ketika dites di atas dyno pada CBR 150R standar, hasilnya mengejutkan,” akunya.
Sebagai perbandingan, max power CBR nopekgo standar pabrik saat diukur mesin DynoMite milik Ultra Speed Racing (USR) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat terukur 15,76 hp @10.642 rpm. Torsi puncaknya 11,28 Nm @ 8.857 rpm.
Nah, ketika saluran gas buang diganti pakai bikinan TDR steel chrome berbanderol Rp 1,9 juta, tenaga maksimum terkatrol jadi 18,29 di putaran 10.979 rpm. Artinya kenaikan sebanyak 2,53 hp. Sedang torsi puncaknya terkoreksi jadi 13,03 Nm di 8.881 rpm (naik 1,75 Nm).
Eh, ternyata benar. Saat CBR 150R yang satunya lagi didyno, didapat max power sebesar 20,04 @11.423 rpm. Sementara torsi tembus 14,09 Nm @ 8.614 rpm. Motor milik Bimo ini pakai knalpot TDR full stainless Rp 3,1 juta.