Aryanti Dewi, SH, MH Drag Bike Series (ADBS) 201M yang digelar di kawasan Manahan, Solo, Sabtu lalu (1/3), jadi putaran akhir. ADBS diserbu 356 starter.
Aryanti Dewi (AD) nama calon legislatif DPRRI untuk pemilu 2014. AD mengikuti daerah pemilihan lima atau wilayah Surakarta. Namun, sedikit berbeda cara AD dalam bersosialisasi. AD lebih memilih sosialiasi lewat drag bike. Bahkan, ada yang bilang ADBS bentuk kampanye yang terselubung.
Kampanye terselubung di balap sebenarnya sih bukan terjadi di ADBS. Tapi, juga sudah duluan mulai lewat grasstrack di kawasan luar Jawa. Eventnya diberi nama dan disokong salah satu kandidat DPRD atau DPR yang mencalonkan pemilu tahun ini.
Beberapa pembalap ikut nimbrung soal kampanye terselubung di ADBS. Seperti yang dikatakan Fandy Pendoel, joki asal Semarang, bilang para pembalap diuntungkan. “Bagi kami ya yang penting mengikuti balap. Masalah yang lainya tak pernah kami pikirkan,” kata Fandi yang membela tim OTD Anting Kayu.
Hal senada dikatakan Eko Sulistyo atau yang juga dikenal dengan Eko Chodox ini. Pria yang juga asli Semarang ini bilang isu kampanye terselubung tersebut tidak berpengaruh untuk para pembalap. Faktanya menurut Eko lebih banyak pembalap yang justru datang dari luar Surakarta atau di luar dapil AD.
“Saya rasa tujuannya bukan itu. Kalau dipikir, untungnya lebih banyak pada kami para pembalap. Semakin banyak event, semakin banyak pilihan. Seperti saat ini, balapnya hari Sabtu saja. Minggunya bisa ikutan event yang lain,” timpal Eko dengan nada serius.
Sementara Taufik Omponk dari tim Ranalt GV OP27 Jocell Jogja ikutan ngomong. “Ya, karena hanya tiga seri yang waktunya hanya tiga bulan pelaksanaannya. Artinya, tiga seri selesainya tiga bulan. Pembalap sangat diuntungkan. Sebab waktunya pendek, namun hadiahnya besar. Jadi, inilah daya tarik bagi pembalap. Sedang untuk masalah lain, kami tidak menghiraukanya. Yang penting kami ikut balap,” ujar pria yang sering dipanggil dengan Omponk. (www.motorplus-online.com)