Balapan Indonesia akan digoyang konsorsium. Kabarnya yang kena goyangan konsorsium gelaran IndoPrix (IP). Kabar ini kencang terhembus sampai akhirnya IP belum jelas kepastiannya kapan seri perdana digelar.
“Memang, arahnya ke situ. Beberapa sponsor akan berkumpul seandainya memang disepakati bentuk eventnya seperti apa,” ujar salah satu pihak sponsor dari konsorsium yang ogah disebut nama.
Supaya jelas, konsorsium sekumpulan orang yang mewakili pihak tertentu untuk mendanai suatu kegiatan. Kalau di balap ya, perwakilan sponsor. Bahasa sederhananya event dari konsorsium ya gelaran dari patungan pihak sponsor.
Tahun ini sudah berjalan kejurnas speed off road dengan pendanaan bentuknya konsorsium. Beberapa pihak perorangan, kabarnya dari beberapa peserta speed off road, mendanai semua seri kejurnas. Dana itu dikelola pihak EO yang ditunjuk dari konsorsium.
Di balap motor, event yang didanai dengan konsorsium sudah berjalan 5 tahun lalu. Waktu itu matic race bisa dianggap gelaran yang pendanaannya dari konsorsium.
Waktu itu konsorsium matic race datang dari produsen ataupun importir komponen balap di Indonesia. Mereka sepakat dana yang harus dikeluarkan untuk masing-masing produsen dan importir yang mendukung matic race.
Setelah pendanaan terkumpul, Okzigen ditunjuk untuk mengelola gelaran skubek balap saat itu. Paling bikin heboh matic race dibikin balapan tingkat Asean. Artinya, salah satu seri matic race meng-undang pembalap-pembalap Asean untuk turun.
“Intinya kita mau bikin balapan ramai. Kebetulan kita coba matic race yang dianggap jenis road race yang baru di Indonesia,” ujar Tommy Huang saat itu yang juga Direktur Utama produsen Bintang Racing Team. Dia salah satu sponsor di konsorsium.
Untuk tahun ini, ide akan dibikin konsorsium karena satu tujuan. Memajukan balapan Indonesia dengan pendanaan yang masuk akal.
“Coba cek di Malaysian CubPrix. Enggak sampai Rp 500 juta, properti sponsor disiapkan pihak penyelenggara. Balapannya pun live selama 10 seri. Artinya, sponsor tinggal kasih duit dan mereknya terpasang di event,” ujar salah seorang produsen dan sponsor yang akan menggarap konsorsium road race tahun ini.
Masalahnya, apakah balapan di Indonesia sudah memberikan seperti yang ada di Malaysia? “Saya no comment. Intinya kalau memang ada konsorsium, satu pihak sponsor berani Rp 1 milyar dan ada minimal 5 sponsor, balapan akan megah dan bergengsi,” timpal perwakilan sponsor balap Indonesia yang enggak mau disebut identitasnya.
Jadi, apakah konsorsium akan bisa berjalan?