Bicara desain dulu, motor ini termasuk fleksibel. Diajak main ke tongkrongan, pasti jadi bahan omongan, sebagai aternatif bodywork dari GSR 750 dengan flat bars tanpa fairing.
Brothers di lokasi hang out pasti langsung ngajak cuap-cuap bahwa motor ini jadi pesaing utama Yamaha FZ-8 dan Kawasaki Z750 mewakili moge kelas menengah stylish juga modifiable.
Jika memilih motor ini jadi tunggangan, desain pabrikannya sudah mumpuni buat mejeng. Mereka yang tak puas untuk lelaku custom juga punya banyak peluang merombak style motor sesuai karakter dan taste pemilik.
Karakter untuk bad boy bikers sepertinya cocok di motor ini. Tren bodywork serba menyiku memperkuat karakter gagah di motor ini, ia juga padat dan kompak sangat muscle untuk ukuran middleweight body.
Tak seperti Hayabusa yang perlu adaptasi agak lama, GSR lebih friendly. Riding position masih siaga ala sport, tapi ada sedikit sentuhan sport cruisernya. Adrenalin lumayan bergolak saat ada di trek lurus sentul. Tenaga 105 dk dan kapasitas tepat 749 cc. Panjang x langkah, 72,0 x 46,0 mm lumayan menghentak.
Di tikungan panjang S besar Sentul, kestabilannya terjaga. Apalagi, dalam sudut elevasi yang lumayan turun. Manuver cepat juga gampang dilakoni karena body yang kompak dan setang fat bar yang lebih adaptif.
Dimensi bodi juga termasuk ideal, wheelbase 1.450 mm dan tinggi 1.060 mm dirasa cocok untuk rata-rata postur orang Indonesia di kisaran 165-180 cm.
Kelincahan manuver juga ditunjang pasangan ban depan-belakang yang pas untuk kapasitas moge menengah ini. Spesifikasi pabrikan memilih 180-17 belakang dan 120-17 untuk depan. Pertimbangan EM-Plus, GSR ini jadi salah satu favorit yang diincar hobbies motor. (www.motorplus-online.com)