Berbicara tentang desain yang sangat aerodinamis, nama Daniel Simon tidak bisa dipisahkan dari Lotus C-01. Simon adalah orang yang sama dan turut mendesain motor yang digunakan para aktor di film Tron Legacy. Tapi, percaya atau tidak, meski kesannya sangat futuristik, juga ada kesan retro dan heritage di dalamnya. Mengejutkan lagi karena prosesnya didasari dengan rasa cinta, bro.
“Proses desain motor ini sebenarnya didasari dari kumpulan rasa cinta dan tantangannya sangat besar. Bukan hanya menyentuh penglihatan anda dan menggoda untuk menyentuhnya. Lebih dalam lagi penampakannya mengajak nostalgia ke masa yang silam dengan sentuhan modern. Namun, sisi safety memang menjadi tugas besar bagi kami. Makanya banyak bagian yang terlihat berbeda ketika kami aplikasikan pada motor ini,” jelas Daniel Simon sang desainer.
Simon yang juga terlibat dalam desain beberapa mobil seperti Bugatti Veyron, livery tim HRT F1, mobil-mobil balap Le Mans milik tim Lotus dan juga Hydra milik Captain America. Menerapkan desain yang bersih. Tidak ada garis-garis yang tajam dan sengaja desain dibikin lebih flowing.
Dibalik aplikasi desain yang ditorehkan Simon, biang keladi yang membuat konsep seperti ini adalah Dr. Colin Kolles dari Kodewa yang juga pemilik tim F1 yaitu Hispania RT. Keterlibatan Kolles, juga karena hubungan tim Lotus di ajang balap Le Mans dalam membuat mobil Lotus T128 LMP (Le Mans Prototype). Pengalaman mereka di ajang balap endurance, F1 hingga DTM menjadi nilai plus yang dilihat oleh Lotus.
“Kami tidak hanya ingin membuat motor yang sangat enak dikendarai. Tetapi juga bisa mencerminkan tingginya sebuah karya seni. Bertahun-tahun konsep ini terus kami jaga dan akhirnya terwujudlah di Lotus C-01,” ujar Kolles.
Mantap! (www.motorplus-online.com)