Find Us On Social Media :

Fun Race Pestanya Speedholic, Menyenangkan dan Tidak Perlu Bersitegang!

By Motorplus, Rabu, 12 Maret 2014 | 07:52 WIB
()

()
Motor peserta sampai tumpah keluar paddock

Balapan mana yang tidak berisi ketegangan? Hehehehe, pasti yang namanya race bikin tegang dari start sampai finish. Tapi, mungkin cuma di Fun Race (FR), balap benar-benar dibikin fun alias menyenangkan. Mayoritas peserta dan penonton bisa banyak tersenyum dibanding yang jidatnya berkerut.

Jelas FR balapan yang mengumpulkan pecinta kecepatan alias speedholic sejati. Tidak ada urusan dengan titel, yang penting bisa merasakan motor kencang di sirkuit permanen.

Semua seri FR berlangsung di sirkuit Sentul Karting atau Sentul kecil dan bisa juga digelar di Sentul Besar. “Semuanya tim-tim privateer. Gila pesertanya jauh lebih banyak dibanding balapan nasional. Balapannya pun seru banget,” ujar Jimmy, pemilik speed shop Phoenix Racing, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Gimana enggak seru bro, regulasi yang dibikin enggak seketat balapan yang biasa dibikin. “Aturannya cuma rangka. Kelas rangka sport, sasis bebek, dan kelas rangka matik. Enggak peduli mesinnya berapa cc, yang penting rangkanya apa,” kata Jimmy, yang mengandalkan Yamaha Jupiter MX135 di FR.

Meski fun, tapi safety gear ketat

Pertarungan berdasarkan kategori sasis akan diadu menuju final. Inilah yang akan menentukan The Best of The Best. Juara rangka sport, bebek, dan matic diadu.

“Seru dan enggak tegang. Malah, bisa bikin ketawa. Asyik deh pokoknya. Jauh beda dengan balapan di luar Fun Race. Tapi, jangan salah banyak mekanik dan pembalap-pembalap lama juga turun,” timpal An An Kuda, yang menurunkan Yamaha Mio 150 cc di FR.

Meski begitu, segilintir orang mungkin mempertanyakan status FR. FR kok bisa digelar? Kelasnya pun di luar kategori yang ada di buku kuning PP IMI. Komunitas balapan nasional tahu regulasi baku balapan ada di buku kuning.

“Namanya juga Fun Race bro. Fun Race bikin orang-orang yang biasa balapan liar, ada tempat dan wadahnya. Mau balapan sesuai aturan IMI, belum tentu mereka mau. Yang penting sirkuit dan perlengkapannya sesuai aturan safety,” kata An An Kuda dari Divisi Racing R9.

Ucapan An An didukung M. Fadli. Fadli, pembalap nasional yang sudah merasakan titel nasional dan Asia. Warga Cibinong, Jawa Barat ini sering mengisi coaching clinic di FR.

“Peminat coaching clinic banyak. Peserta coaching tertaring dengan materi cornering. Adanya FR jadi tempat anak-anak yang suka kebut-kebutan jadi jelas arahnya. Mau balapan yang di sirkuit permanen,” timpal Fadli yang musim ini jadi salah satu rider Honda untuk ajang FIM Asia Road Racing Championship.

Jadi, FR jadi tempat penggemar kecepatan untuk menumpahkan kesukaannya. Seperti komunitas bikers yang doyan turing jauh, FR ya wadah untuk brother yang doyan bejek gas di jalan raya, tapi dipindahkan ke sirkuit permanen.

Hidup FR! (www.motorplus-online.com)