Judul di atas bukan drag bike pakai miras. Tapi, maksudnya mencampur kelas untuk menyingkat waktu supaya Kejurnas Drag Bike 2014 putaran I di jalan Sultan Agung, Pasuruan, Jawa Timur, minggu lalu (2/3) bisa selesai se-suai jadwal.
Kejurnas yang diikuti 292 itu tertib berkat oplosan. “Kami tempuh untuk menyingkat waktu ketika tinggal 2-3 pembalap di satu kelas. Nantinya mereka bisa ikut menyusul dengan catatan waktunya dilaporkan ke Pimpinan Lomba,” bilang Agung Y. Siswanto, Pimpinan Lomba kejurnas drag Pasuruan.
Maksudnya, seandainya ada di satu kelas tersisa 2 atau 3 joki digabung dengan kelas selanjutnya. Ini dilakukan untuk mempersingkat waktu.
Dengan kasus seperti ini, justru yang bakal kerja dua kali di bagian timing sistem. Mereka yang musti memindah file dari kelas yang berlangsung kembali ke kelas sebelumnya.
“Memang sedikit ribet. Tapi, ini supaya balap sesuai jadwal,” ungkap Doni Raharjo, koordinator timing sistem.
Jika melihat efisiensi jadwal balap drag bike memang selalu kacau, ini disebabkan dengan adanya pembalap yang join di satu motor. Maka dari itu musim ini sudah diberlakukan satu motor hanya bisa dinaiki maksimal dua joki.
“Seharusnya begitu. Kalau lebih dari dua joki, nantinya bakal lama menunggu motor yang baru start dipakai dragster berikutnya,” bilang Agung Unyil, joki tim P2AR Speed Kete2 Top.
Masalah lain problem motor yang akan dipakai setelah digas joki sebelumnya bikin lama. Pastinya penambahan atau pengurangan menyesuaikan joki berikutnya. “Satu joki hanya diberi waktu 3 menit persiapan. Itu keputusan tegas untuk mempercepat jalannya lomba,” ucap Hadi Kurniawan pemilik tim HDK Racing asal Pasuruan. (www.motorplus-online.com)