Kejurnas Grasstrack Region 2, Seri 1, yang digelar Sabtu-Minggu lalu (1-2/3) di sirkuit JMS, Adipala, Cilacap, Jawa Tengah, setidaknya bisa menjadi gambaran kelangsungan grasstrack musim ini. Fakta kelas pemula di Cilacap jadi ukuran sejauh mana balapan cakar tanah tidak kering untuk bibit yang bisa naik ke Junior dan Senior.
Kenapa melirik pemula? Wajib dong pencakar tanah novice harus jadi perhatian serius. Tanpa mereka, jangan harap grasstrack akan jadi pertarungan yang dinamis.
Apalagi, sampai detik ini grasstrack lepas dari arah pembinaan pabrikan motor. Kan, produsen roda dua Indonesia belum menganggap balapan cakar tanah dengan motor massal ini sebagai ajang promosi.
Makanya, fakta di Cilacap harus diukur lagi. Jika kelas pemula banyak diminati maka ke depannya grasstrack akan tetap ramai. Tapi, jika sepi alamat grasstrack akan kehilangan magnet untuk menarik pemain baru.
Di Cilacap pembalap di kelas Bebek Standar Pemula lebih dari 20. Semua pembalap di kelas ini privateer. Enggak ada donatur yang populer di tim mereka.
Meski begitu, 20-an starter pemula jadi tontonan menarik. Lebih dari 10.000 penonton serius menyaksikan pemula melibas trek Adipala yang panjangnya 1,3 km.
Tapi, berbanding terbalik dengan tim-tim yang didukung pendanaan dan sponsor besar. Tim-tim ini belum berminat membina secara serius pembalap pemula. Mereka masih fokus untuk merekrut pembalap Junior dan Senior.
“Kita fokus dulu dengan pembalap yang ada saat ini. Untuk merekrut pembalap pemula kita harus pantau dulu kemampuan mereka,” beber Akbar Taufan, grasstracker nasional dari tim Cargloss AHRS 86 Tech Swallow SBT Try INK yang sukses membina pemula Rivaldy. Tahun ini Rivaldy naik ke jenjang Junior.
Ada benarnya yang diucapkan Akbar. Awal tahun jadi momen digunakan tim-tim besar grasstrack untuk memantau perkembangan pembalap-pembalap pemula. Kalau ada yang cocok, segera dibidik.
“Kita sudah siapkan motor untuk spek pemula. Sedangkan untuk pembalapnya kita sedang mencari yang cocok,” beber Yudha yang merupakan Manager sekali-gus Kepala Mekanik dari tim Andree Connection D1 RD YMR, Ternate, Maluku Tenggara.
Berbeda dengan Memet, pemilik tim KPM MX Cilacap yang memilih fokus membina pembalap-pembalap pemula. “Pembalap kita pemula semua. Harapannya jangan sampai mereka layu sebelum berkembang,” beber pengusaha alat berat ini.
“Dengan ikut di tim yang diisi pembalap Junior dan Senior, setidaknya pembalap pemula bisa mendapatkan bimbingan dan pengarahan sehingga dia menjadi tahu cara membalap yang benar,” tambah Bebeto, grasstracker novice asal Ciamis. (www.motorplus-online.com)