Minggu lalu (9/3) di Sentul Karting jumlah pembalap pemula MP5 dan MP6 yang tampil di seri satu Kejurnas MotoPrix region 2 meningkat. Lebih dari 20 starter dilepas dari garis start. Tahun lalu maksimal hanya 10 rider.
“Lebih dari 50 persen peningkatannya,” tegas M. Taufik, Pemimpin Lomba di MotoPrix Region 2.
Banyaknya pembalap baru di kelas MP5 dan MP6 karena banyak tim yang melakukan program pembibitan pembalap muda. Bahkan, ada beberapa tim yang khusus dibuat untuk pembalap muda binaan, contohnya, tim Honda Telkomsel Daya KTY Golden Kids dan tim Yonk Jaya Kids. Semua pembalap di tim ini usianya masih di bawah 14 tahun.
“Supaya program jangka panjangnya bisa terus berjalan,” ucap Zaenal, Manager tim Honda Golden Kids.
Salah satu alasan lain kenapa seri pembuka MotoPrix region 2 ini diikuti banyak pemula MP5 dan MP6 karena faktor sirkuit. Sirkuit yang digunakan sirkuit permanen. Tentunya sangat bagus untuk pembinaan pembalap-pembalap muda.
“Kalau sirkuit permanen aman. Makanya, tim juga tidak khawatir untuk menurunkan pembalap yang masih sangat muda. Tapi, turun di sirkuit non permanen harus pikir dua kali. Kalau perhitungan masih kurang matang, sangat beresiko,” tambah Bobby Aranxa, owner Yonk Jaya Kids Racing.
Ramainya pembalap muda di event kejurnas juga sebagai tanda kalau setiap tim sudah mulai melakukan regenerasi. “Usia yang masih muda gampang dibentuk. Seperti kertas kosong yang bisa diisi dengan tulisan apa saja. Paling penting, pembalap hasil didikan sendiri punya loyalitas tinggi terhadap tim,” tutup Rudy Hadinata, Manager Team Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya Bandung, yang punya pemula di bawah 15 tahun, Agung Didu. (www.motorplus-online.com)