Find Us On Social Media :

Drag Bike Mojoagung, Kelas Non Juara Harus Diadakan Demi Kejar Pembibitan?

By Motorplus, Selasa, 18 Maret 2014 | 06:38 WIB
()

Judul di atas masih hangat dibicarakan di kalangan balap 201 meter. Dua minggu lalu muncul usulan baru dari beberapa joki dan pemilik tim supaya dibuka kelas khusus non juara. Kategori ini dibuka untuk pemula yang enggak pernah mencicipi podium.

Di event Drag Bikes Speed Battle (DBSB) 2014 yang diselenggarakan di jalan Lingkar Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, Minggu lalu (9/3), sebanyak 260 starter masih mempertanyakan kelas non juara.

“Iya nih kelas itu bagus. Seandainya benar-benar dibuka bisa memberi kesempatan untuk pemula bisa naik podium,” bilang Eko Wahyudi, pembalap tim Empu BBS asal Mojokerto.

Pengadaan kategori pemula yang enggak pernah juara ada plus minusnya. Kalau memikirkan pembibitan, jelas sa-ngat bagus. Bakalan banyak bibit pembalap yang akan terbentuk dengan semangat tinggi. Lantaran, pesaingnya bukan dari joki yang sering naik podium.

“Justru yang harus dipikirkan penyaringan pembalap se-Jatim. Kami sebagai panitia nggak bisa mengetahui siapa saja pembalap yang nggak pernah naik podium,” tambah Moy Arifin, Pimpinan Lomba DBSB.

Nah, itu bisa dijadikan tugas baru untuk Pengprov IMI Jatim. IMI Jatim wajib memikirkan bagaimana bibit baru terus muncul di balapan lurus.

“Mungkin bisa tersaring jika itu diberlakukan untuk salah satu event dan satu promotor. Dalam artian kelas non juara hanya diberlakukan di satu klub event. Bukan harus dibikin untuk semua event,” tambah Moy lagi.

Masukan lain justru datang dari pembalap andalan BMS asal Malang, Galang Rizky. Baginya mungkin bisa dibedakan menurut kategori dibanding bikin kelas non juara.

“Kalau dibedakan menurut pembalap seeded dan non seeded mungkin bisa lebih mudah ketimbang kelas non juara. Tapi itu kembali ke penyelenggara dan IMI lagi mau seperti apa,” tegas Galang Rizky

Di sisi lain, motor yang akan dipakai balap juga masih dipertanyakan. Ini menyangkut kapasitas mesin dan kelas apa yang akan dipakai untuk kelas non juara.

“Ada baiknya penyelenggara melihat kelas yang ramai peserta. Kalau menurut saya sih kelas Suzuki Satria FU-150 Standar dan Kawasaki Ninja Rangka Standar bisa dibikin kelas non juara,” usul Putra Boncil pembalap dari tim Jugala RF Kediri.

Kalau dilihat dari dana yang dikeluarkan untuk balap, kelas standar memang banyak peminatnya. “Justru di kelas standar seperti itu skill diuji. Kalau skill sudah bagus, tim saya bisa ajak gabung,” terang Dilla juragan tim Ramajaya Bima DS7 Sidoarjo. (www.motorplus-online.com)