Bisa dikatakan event MX Jatim Open (MJO) yang digelar di lapangan Driyorejo, Kota Baru Gresik, beberapa pekan lalu (16/3), bisa disebut balapan SE campuran. Ada enam kelas yang digabung.
Alasannya, enam kelas yang dilombakan kurang memenuhi kuota minimum di tiap kelas. Makanya pimpinan lomba menggabungkan beberapa pembalap yang berbeda kategori dalam satu kelas.
“Kelas Minimoto 50 cc digabung dengan SE 65 cc, Eksekutif A dicampur Ex-Pro, dan kelas MX2 Junior digabung dengan MX2 Senior,” bilang Moy Arifin Pimpinan Lomba MJO.
Dicampurnya pembalap dalam satu kelas karena di wilayah lain digelar kejurda grasstrack Jawa Timur. “Meskipun titelnya kejurda grastrack, tapi menurut saya beberapa pembalap grasstrack juga sering balap motocross. Mungkin itu sebabnya peserta event ini lebih memilih kejurda grasstrack,” bilang Wahyu Gareng Wijayanto dari tim The Tranz Resto Malioboro City WGTS.
Parahnya lagi di MJO ditiadakan supporting race. MJO sudah membuka kelas untuk grasstrack sebagai kelas pendukung.
Ikut meramaikan kekecewaan sebagai salah satu peserta, Fariz Julinar. Menurutnya titel kejuaraan motocross open Jatim seharusnya crosser banyak yang hadir. Tapi, kenyataannya justru sebaliknya, pesertanya sangat sedikit.
“Tim kami turun di kejuaraan nasional juga. Karena titelnya motocross open, pembalap saya bisa mengukur skill sejauh mana jika kita fight dengan pembalap kota lain. Sayangnya kita nggak bisa mengukur itu di event ini,” sesal Fariz, Manager tim Lyly MX, Lamongan.
Meskipun banyak yang dirugikan, toh balap kemarin tetap berjalan lancar se-suai jadwal. Selain itu beberapa pembalap justru berkesempatan untuk naik podium tanpa ada gangguan dari pembalap yang lebih senior.
“Terlalu banyak peserta seperti event di Kediri, minggu lalu, saya hanya kebagian moto 1. Tapi kali ini semua kelas bisa ikut dibikin dua motto. Masih bisa merasakan fight,” lega Asep Lukman Efendi, crosser nasional tim MNRT, Surabaya.
Bagaimana pun, jika diadakan event yang jenis balapannya sama digelar bersamaan ujung-ujungnya semua bakal dirugikan. Apalagi balapan motocross, yang peminatnya terbatas (www.motorplus-online.com)