Find Us On Social Media :

Cara Cek Aman Tidaknya Kem Custom atau Aftermarket, Tekan Dulu Saat Overlap

By Motorplus, Sabtu, 29 Maret 2014 | 13:20 WIB
()

()
Sebaiknya ketahui dulu spesfikasi kem sebelum digunakan

Cukup banyak kasus mesin jebol setelah aplikasi kem berdurasi dan ber-lift tinggi. Baik itu hasil custom, ngopy punya teman, atau pakai produk aftermarket. Paling sering, terjadi klep bengkok atau piston bolong karena baku hajar.

“Problem tersebut, umumnya terjadi lantaran ketidaktahuan akan peruntukan dari kem yang diaplikasi. Main asal pasang dan motor langsung digas pol,” bilang Ugi, punggawa FourtyOne Motorsport di Jl. Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat.

Padahal, jika kem dirancang buat mesin kompetisi yang umumnya bagian cylinder head sudah dioprek sana-sini, sudah pasti profilnya akan dibuat beda dari yang didesain bagi mesin harian.

Misalnya, sudut kemiringan klep sudah diubah. Atau, kem tersebut butuh penyesuaian lagi kayak harus ganti per klep yang lebih keras guna menghindari terjadinya floating (gerakan klep ngambang) di putaran tinggi. Lainnya, perdalam coakan klep di piston dan sebagainya.

()
Ketika klep in dan ex sama-sama terbuka, posisinya dekat ke piston

“Kalau mau aman, sebelum mesin dihidupkan dan setelah kem dipasang, cek dulu buka-tutup klepnya. Mesin diputar pelan-pelan secara manual lewat kruk as. Trus, rasakan apakah klepnya mentok ke piston atau tidak. Terutama saat kem pada posisi overlapping,” saran Opi, mekanik Ultraspeed Racing di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Oh iya, overlapping kem itu, kondisi dimana klep in dan ex sama-sama dalam posisi terbuka. Terjadi saat langkah buang, dimana klep ex dalam posisi mau menutup, sementara klep in mulai membuka.

“Nah, itu posisi ideal untuk ngecek kem yang dipakai aman atau tidak, coba tekan pelatuk klepnya (baik yang in maupun ex) pakai obeng. Jika pelatuknya enggak mau turun, artinya antara klep dengan pucuk piston tidak ada gap,” terang Opi.

Jajal tekan dulu pelatuk klep saat kem dalam posisi overlapping

Kondisi ini, lanjut Opi, akan sangat berbahaya pada putaran tinggi. “Piston bisa menghajar klep. Meskipun saat kita putar kruk asnya secara manual, klep tidak terasa mentok ke piston,” imbuhnya.

Sebaliknya jika pelatuk klep ditekan mau turun dan gap-nya lumayan banyak, kem tersebut bisa dikatakan aman untuk diaplikasi di motor sobat.

Tapi, bila kruk as diputar dan gerakan piston langsung macet atau ketahan, sebaiknya jangan dilanjutkan pakai kem itu. Bisa ambrol mesin ente.

Gitu loh, bro! (www.motorplus-online.com)