Tahun ini Honda RC213V tetap berada di puncaknya. Rangkingnya di atas Yamaha YZR-M1 dan Ducati GP. Peringkat ini berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang dimilik tiga pacuan prototipe itu.
Kelebihan RC213V sudah enggak bisa diragukan lagi secara teknis. Penyempurnaan musim ini bisa jadi senjata mematikan.
Tahun 2012, RC213V masih bermasalah saat aspal licin, berpasir seperti di Qatar, aspal terlalu dingin, atau kelewat panas. Jika berhadapan dengan trek seperti itu, motor tidak bisa masuk di tikungan sesuai jalurnya. Ban belakang tidak bisa mencengkram 100%.
Musim lalu pun masih terlihat RC213V enggak bisa cepat melesat di lap-lap awal. Temperatur ban yang belum ideal enggak bisa dipaksa masuk tikungan lebih cepat.
Inilah yang jadi PR Honda untuk me-mecahkannya. Tahun ini bertahap problem itu mulai berkurang. RC213V sudah bisa bikin lap time bagus di tes pra musim saat masih di lap-lap awal.
Tapi, musim lalu stabilitas Honda saat pembalap melakukan late braking mendekati kesempurnaan. Ini yang enggak dimiliki Yamaha YZR-M1 musim lalu.
RC213V pun diuntungkan dengan efisiensi bahan bakar alias irit. Kalau sudah begitu, putaran mesin dan power tidak akan berkurang supaya bahan bakar enggak boros.
Giliran YZR-M1 yang peringkatnya di bawah RC213V. Problemnya muncul setelah hasil dari tes pra musim tahun ini. Bridgestone mengeluarkan kompon lebih soft dibanding tahun lalu.
Dengan si karet bundar yang lebih lembut komponnya, Jorge Lorenzo kesulitan untuk braking seirama dengan RC213V yang dipakai Dani Pedrosa dan Marquez. Kalau dipaksa, YZR-M1yang dipakai Lorenzo limbung.
Memang, masalah limbungnya YZR-M1 saat direm telat masih dirasakan Lorenzo sejak musim lalu. Kalau pun mau ngerem lebih jauh dari tikungan, YZR-M1 enggak bisa keluar kelokan lebih cepat.
Masalah lain YZR-M1 sampai saat ini di efisiensi bahan bakar. Kebutuhan bahan bakar untuk YZR-M1 lebih boros dibanding RC213V. Resikonya power dan gasingan mesin sulit menandingi RC213V.
Meski begitu, YZR-M1 punya keuntungan saat akselerasi di cornering. YZR-M1 bisa lebih kencang karena rancang bangun sasis dibikin untuk unggul di kelokan.
Sekarang Ducati GP mungkin bisa menghapus mimpi buruk. Selama lima tahun ini Ducati seperti jadi penonton performa YZR-M1 dan RC213V.
Memang, masalah Ducati GP tetap sama. Ducati punya tenaga besar, tapi sulit di-kendalikan pembalap. Ujung-ujungnya pembalap akan dipaksa ekstra keras menaklukan motor saat masuk tikungan. Efeknya fisik rider Ducati akan cepat terkuras.
Tapi, Ducati GP memungkinkan bisa bersaing dengan RC213V dan YZR-M1. Keuntungannya dari Ducati GP pindah ke kategori Open Class. Hasilnya sangat positif setelah tes pra musim tahun ini.