Teman-teman nyebutnya Kolor Ijo, karena warnanya memang ngejreng hijau,” bangga Bowo Setiawan, biker dari Komunitas Buntung sembari memamerkan semplakannya yang berwarna ijo Ninja. Maksunya, ijo macam warna Kawasaki Ninja.
Bowo, begitu panggilannya, nambahin bahwa style minor fighter yang diusung olehnya itu diyakini berbeda. Paling krusial dari pilihan warnanya.
“Jarang style minor berani pakai warna Hijau. Saya, cuek saja. Hijau mantap. Yang kedua, soal aplikasi pelek racing copotan Toyota Kijang ring 17 inci lebar 8 inci dan masih mengaplikasi swing arm dobel custom. Bukan model tunggal atau pro arm,” kekeh warga Titang Tawang Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah itu.
Tujuannya ke soal safety. Karena, tahu lah motor ini dipakai sebagai tunggangan harian termasuk turing. Makanya, proses aplikasi pelek mobil serta pilihan ban Dunlop Sportmax 190/55-17, diyakini ideal. Namun diakui, aplikasi pelek begitu enggak mudah. Aplikasi teromol custom musti dilakoni.
Seperti pembuatan adaptor yang berkolaborasi dengan teromol. “Singkatnya, ada pipa besi bulat tebal sebagai pengganti dudukan teromol yang terkoneksi dengan baut pelek mobil. Sedangkan sisi satunya, sebagai dudukan rem cakram dan gir. Prosesnya di tukang bubut, termasuk pengelasannya yang musti mumpuni,” papar Bowo yang membuka sedikit resep aplikasi pelek di bagian buritan itu.
Kesulitan utama adalah soal centernya ban depan dan buritan. Apalagi pelek belakangnya, kan lebar banget tuh. Selain itu, aplikasi ‘gir gendong’ enggak ketinggalan. “Maksudnya dudukan gir depan mesti ikutan dicustom supaya supaya presisi dengan belakang. Tujuannya, agar rantai berputar sempurna. Kalau enggak, waduh ribet, bro,” sambung lajang berusia 22 tahun itu.
Nyatanya Bowo sakses tuh mengolah Kolor Ijo, menggunakan roda belakang yang gambot. (www.motorplus-online.com)
Data modifikasi
Pelek depan: V-Rossi 3,5X17
Pelek belakang: Eks Kijang 8,0X17
Ban depan: Batlax 120/60-17
Ban belakang: Dunlop 190/55-17
Monosok: Suzuki Satria 120