Pasalnya, kondisi dan lay out trek tak layak untuk event sekelas MP. Pembalap habis gas pol di jalur lurus yang panjangnya 300 meter, eh langsung dihadang tikungan patah 90º.
Inilah desain trek yang menyiksa mesin dan pembalap. Rider dipaksa sering engine brake saat masuk tikungan. Kalau tidak pintar atur rem depan-belakang dan engine brake, mesin bakalan jebol.
“Kok dibikin di sini (Jl. Cut Nyak Dien)? Bukannya ada sirkuit permanen, Bangkinang?” kaget Firman Farera, racer tim Yamaha Yamalube RPM asal Medan.
Tambahan lagi, permukaan Jl. Cut Nyak Dien bumpy. “Pembalap sering nahan guncangan, apalagi pas di tikungan,” tukas Becky Nouswananda, racer Honda NHK Bostar KitaKita, Medan.
Pembalap Riau, Ifos Alfa Riandi dari tim Kawasaki GreenTech mengakui hal itu. “Trek ini gak layak untuk MP. Kalau buat tarkam sih gak masalah,” ulas Ifos.
Faktanya di sesi latihan, QTT, sampai balap tak sedikit pembalap yang jatuh. Bahkan, beberapa pembalap mengalami jebol mesin. Malah, tiga Honda Blade yang sempat mendominasi jalannya race MP1 tak bisa meneruskan lomba.“Mesin Blade Becky macet karena piston jebol,” beber Kupret, mekanik dari Jakarta yang dipercayakan menangani motor pacuan Honda NHK Bostar KitaKita. (www.motorplus-online.com)