Find Us On Social Media :

Shell Asia Talent Cup, Sekarang Memang Pahit Tapi Akan Jadi Manis di Kedepannya

By Motorplus, Kamis, 3 April 2014 | 11:33 WIB
()

Pahit memang untuk ikut di Shell Asia Talent Cup (SATC). Dorna Sport, promotor SATC, hanya mengganti tiket pesawat. Selebihnya, hotel dan transportasi ditanggung peserta. Meski pahit, SATC tetap saja manis. Banyak negara berusaha keras untuk mengirimkan pembalapnya.

“Ini balapan yang memungkinkan untuk bisa ke jenjang dunia. Beginilah kalau pingin jadi pembalap dunia,” ujar Alberto Puig, Kepala Instruktur SATC.

Meski pengeluarannya tinggi, AP Honda, pabrikan Honda dari Thailand enggak mau setengah hati untuk turun di SATC. Tiga pembalap dari Thailand yang turun di SATC didanai penuh AP Honda.

Bahkan beberapa bulan sebelum balap, AP Honda membeli dua unit Honda NSF250 untuk latihan. “Bagi kami cuma di sini pembalap Asia bisa berpeluang ke balapan dunia. Enggak ada salahnya kami berkorban untuk pembalap,” ujar Veeravit Kittimahachai, Manager Motorsports & Safety Riding AP Honda.

Pembalap Malaysia punya cerita lebih nasionalis bro. Semua pembalap Malaysia di SATC didanai oleh kerajaan Malaysia.

“Dukungan dana penuh. Jadi, kami enggak perlu keluar biaya. Ini menyangkut nama negara,” ujar Muhammad Bahauddin, ayah dari pembalap Nazirul Bahauddin.

Dukungan tim Filipina sebagus pembalap Malaysia dan Thailand. “Lumayan sih. Kami dikasih gratis latihan di sirkuit Filipina untuk persiapan. Administrasi diback NAMSA,” timpal Charllie Torres, bapak dari rider Filipina, Ralph Torres.

NAMSA kepanjangan dari National Motorcycle Sports and Safety Association. NAMSA seperti IMI di Indonesia.

Tapi, ada yang berpahit-pahit dahulu. Pembalap Jepang tidak ada yang mendukung. Dana dikeluarkan murni dari pihak peserta. Tidak ada sponsor dari negara ataupun pabrikan.

“Harus bagaimana lagi. Di sinilah balapan yang terbuka peluangnya untuk balapan dunia. Enggak papa berkorban. Siapa tahu saja keinginan kami bisa terwujud,” kata Sasaki, orang tua dari Ayumu Sasaki, pembalap yang masih berumur 13 tahun.

Mirisnya Indonesia terpaksa dua pembalap batal ikutan. Alasannya karena tidak ada yang bisa membiayai. Ini sih akan pahit selamanya. (www.motorplus-online.com)