Melanjutkan artikel sebelumnya, ada beberapa pembalap yang menjadi sampel dalam hal ini. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan sebenarnya motor Honda RCV1000R. Diambil dari komparasi lap time di Sirkuit Losail, Qatar ketika pelaksanaan MotoGP di sana 2 pekan lalu.
Ada 5 pembalap yang diambil dalam sampel ini, yaitu Dani Pedrosa karena ia menjadi pembalap dengan lap time murni (tidak banyak bertarung dengan pembalap lain). Valentino Rossi karena mencetak fastest time di beberapa sektor. Aleix Espargaro selaku pembalap tercepat di kategori Open Class (OC). Kemudian 2 rider yang menggunakan Honda RCV1000R yaitu Scott Redding dan Nicky Hayden.
Lap time rata-rata dari lap 2 hingga ke 22
T1 T2 T3 T4
Dani Pedrosa 25.383 30.369 28.672 31.826
Valentino Rossi 25.311 30.303 28.665 31.829
Aleix Espargaro 25.412 30.391 28.786 32.011
Nicky Hayden 25.680 30.586 28.938 32.331
Scott Redding 25.597 30.587 28.849 32.474
Selisih rata-rata per sektor
T1 T2 T3 T4
Dani Pedrosa 0.072 0.066 0.007 fastest
Valentino Rossi fastest fastest fastest 0.003
Aleix Espargaro 0.101 0.088 0.121 0.185
Nicky Hayden 0.369 0.283 0.273 0.505
Scott Redding 0.286 0.284 0.184 0.648
Prosentase fastest lap time di tiap sektor
T1 T2 T3 T4
Dani Pedrosa 0.29% 0.22% 0.03% fastest
Valentino Rossi fastest fastest fastest 0.01%
Aleix Espargaro 0.40% 0.29% 0.42% 0.58%
Nicky Hayden 1.46% 0.93% 0.95% 1.59%
Scott Redding 1.13% 0.94% 0.64% 2.04%
Top Speeds
Top Speed Selisih
Dani Pedrosa 340.2 KPJ
Valentino Rossi 338.0 KPJ 2.2 KPJ
Aleix Espargaro 331.8 KPJ 8.4 KPJ
Nicky Hayden 324.8 KPJ 15.4 KPJ
Scott Redding 323.6 KPJ 16.6 KPJ
Dari data yang ada di atas, bisa dikatakan bahwa RCV1000R, bukan mengalami kekurangan dari maksimalisasi jumlah bbm. Tapi olah dari dari ECU, bisa jadi penyebab terbesar. Lantaran di T3, baik Redding maupun Hayden, mengalami ketertinggalan cukup jauh. Namun klaim tentang maksimalisasi jumlah bbm ke 24 liter juga, bisa jadi kekurangannya. Lantaran motor tertinggal cukup jauh di trek lurus.
Terpenting sekarang, adalah menggunakan spek software ECU yang lebih kompleks seperti yang diuji oleh Ducati di tes resmi pra musim Sepang 2 lalu. Kemudian melakukan setup maksimal. Dari situ baru kemudian dianalisis kekurangan lainnya. (motorplus-online.com)