Upaya Eropa untuk terus melakukan perbaikan produk hingga tetap bertahan untuk memproduksi motor-motor yang diminati masyarakat dunia, akhirnya mulai menunjukkan sentimen positif. Dimana penjualan produk-produk di benua tersebut mulai menunjukkan peningkatan.
Tahun lalu di kuarter pertama, penjualan produk motor asal Italia seperti Ducati, Aprilia, Benelli dan beberapa lagi lainnya, menunjukkan penurunan angka hingga 47 persen. Kondisi ini memaksa beberapa manufaktur memutuskan untuk sementara tidak memproduksi motor-motor yang sepi peminat.
Namun tahun, beberapa manufaktur motor yang berbasis di Eropa, khususnya di Italia mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka bisa bertahan dari badai ekonomi global. Terhitung ada peningkatan demand motor-motor asal Italia sekitar 9,3 persen di bukan ketiga dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Penjualan ini juga tidak lepas dari permintaan dari pasar Asia yang cukup besar.
Indonesia adalah salah satu tujuan perdagangan terbesar dari pasar Italia. Dimana produk-produk yang sudah meluncur di Eropa, biasanya juga langsung diboyong ke Indonesia. Meski ada peningkatan PPN-BM (Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah) hingga sekitar 125 persen, namun permintaan produk asal Italia masih cukup stabil.
Padahal carut-marut perekonomian di Indonesia sendiri beberapa bulan terakhir semakin tinggi. Termasuk valuta asing. Tapi setidaknya kondisi industri otomotif di negara ini masih cenderung berkembang jika dibandingkan dengan negara-negara di Italia. (motorplus-online.com)