Jika setelan tensioner sudah dikencangkan namun masih terdengar suara berisik, biasanya kondisi ini disebabkan pita per yang ada di dalam tensioner sudah mulai letoy alias lemah.
“Hal ini, terjadi setelah masa pakai lebih dari satu tahun. Bila ganti pita per tensioner saja, tentu enggak bisa. Tapi, bisa pakai pita per tensioner Honda PCX 150. Lebih tebal dan kuat. Dimensi dan kontruksi pun sama persis, tak ada bedanya,” jelas Dimas Novianto, dari bengkel Pegasus Garage.
Tapi, part PCX 150 lebih mahal. Tonjokan Vario Techno 125, Rp 150 ribu. Sedangkan, PCX 150 Rp 250 ribu. “Namun bila bahan pita per tensioner lebih tebal dan kuat, tentu masa pakai juga lebih lama,” papar Dimas. Tebal pita tensioner ini, bisa bantu menahan tendangan balik dari tonjokan shoe yang bersentuhan dengan rantai keteng.
Sebelum pemasangan, sobat wajib bongkar bagasi dan jok terlebih dahulu. Siapkan kunci T 10, untuk buka empat baut 10 mm di dalam bagasi. Lalu, copot cover under seat. Tinggal buka dua baut pengikat pakai obeng plus (+). Langsung terlihat tuh, si penyetel rantai keteng. Tapi, masih belum bisa dicopot. Karena terhalang intake throttle body (TB). Bukanya, tinggal kendorkan dua baut pengikat intake pakai kunci T 10.
Buka penutup setelan tensioner, pakai kunci plus (+) dan kendorkan tonjokan rantai keteng pakai obeng minus (-). Lanjut, buka baut pengikat tensioner pakai T-10. “Pasangkan tensioner PCX 150, seting dengan cara kendor-kencangkan setelan tensioner pakai obeng (-) hingga suara tadi hilang. Rakit kembali intake, under seat dan jok tadi,” cetus Dimas, yang punya workshop di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (www.motorplus-online.com)