Becky yang membela bendera tim Honda NHK Bostar KitaKita (HNBK) asal Medan, Sumatera Utara ini berhasil meraih posisi pertama klasmen sementara kelas MP1 di 2 seri awal. Dalam seri ke-3 yang digelar di tengah kota Pekanbaru, Riau baru-baru ini pun Becky nyaris podium lagi.
Sayang, keberuntungan lagi tidak berpihak padanya lantaran piston Blade yang dipacunya jebol menjelang lap-lap akhir. Pasalnya, desain trek dadakan yang mengambil lokasi di Jl. Cut Nyak Dien dekat komplek kantor Gubernur Riau, banyak dihiasi tikungan patah yang memaksanya harus sering-sering engine brake ekstrem.
“Tapi, kalau pakai blok sIlinder satu lagi yang pistonnya keluaran Uma, mungkin kejadiaannya tidak seperti itu. Nah, di seri 3 ini pakai buatan Izumi. Gak kuat nahan gebukan kompresi akibat keseringan engine brake ekstrem,” beber Rohadi Kupret, tunner dari Jakarta yang dipercayakan menangani pacuan tim HNBK.
Soalnya menurut Becky, power motor di trek dadakan Cut Nyak Dien tersebut kalau pakai blok silinder berpiston Uma 54,5 mm jadi terlalu liar. “Motor gampang melintir saat keluar dari tikungan karena kegedean power,” papar Becky.
Padahal rasio kompresi mesin oleh Kupret tidak diseting terlalu tinggi, yakni hanya 11 : 1. “Sepertinya tingkat pemuaiannya beda. Saat mesin panas, piston Izumi mengembang lebih banyak dari buatan Uma. Makanya, jadi macet kayak gitu,” tukas Kupret sembari perlihatkan piston Izumi yang pecah dan masih nyangkut di dalam blok slindernya.
Terbukti di dua seri sebelumnya, Blade MP1 besutan Becky ini saat masih pakai piston Uma tidak mengalami kendala apa pun. Meskipun oprekan yang diterapkan ekstrem. Seperti klep pakai 29/24 mm (in/ex) berlabel EE yang dikombinasi per keluaran AHRS berkelir oranye yang tingkat kekerasannya tinggi.
Lalu, profil kem juga dirancang lumayan extreme guna perderas aliran gas bakar. Kem ex yang diseting membuka di 58º sebelum TMB dan menutup di 35º sesudah TMA (durasi 273º), dibikin punya lift setinggi 9,2 mm. Sementara kem in yang membuka di 33º sebelum TMA dan menutup di 57º sesudah TMB (durasi 270º), tinggi angkatan klepnya mencapai 9,3 mm.
Mengimbangi diameter klep yang gede serta profil kem ekstrem, inlet port ikut digedein. Diameter lubang masuknya dibikin 26 mm. Sedang lubang exhaustnya dikorek lebih kecil 1 mm dari diameter klep ex. Yakni, 23 mm. (www.motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban: FDR MP 57, 90/80-17
Sok belakang : Triple S
Karburator : Keihin PWK 28
Main/pilot jet : 118/60
Cakram depan : TDR 280 mm