Faktanya di kawasan Serang atau umumnya di Banten, adventure lebih populer. Makanya saat digelar ajang Enduro Piala Kapolres Serang (EPKS) di sirkuit Sport Center Baros, Serang kemarin. panitia kudu mensosiali-sasikan mulai dari regulasi sampai trek yang dipakai.
“Kita coba bikin gelaran balap enduro sebagai pilihan mainan baru untuk pecinta trail di Serang,” kompak Erlan Sanjaya dan Wahyu dari Kanan-Kiri Production, penyelenggara EPKS.
Lantaran masih anyar, banyak pecinta trail dari kawasan Banten ngintip-ngintip dari pinggir lintaran. “Untuk event perdana mampu menjaring 70 starter sudah cukup bagus. Fokus sosialisasi dulu sekalian bentuk komunitas balap enduro di Serang,” ujar Dadan HP Suryadinata, Pimpinan Perlombaan EPKS.
Ada enam kelas yang dilombakan di EPKS, mulai dari kelas Motor Built Up, Motor Trail Lokal, sampai OMR Kawasaki KLX. “Berhubung masih baru, di sini sebelum start peserta tiap kelas saya briefing dulu. Saya info regulasi enduro, meskipun saat Sabtu briefing keseluruhan peserta sudah dilakukan,” ujar Dadan HP.
Asyiknya sirkuit yang dipakai terbilang ideal untuk balap enduro. Trek memanfaatkan Sport Center Pemkot Serang yang sedang dalam proses pembangunan.
Sirkuit dibuat mengikuti kontur tanah dengan handicap terbilang lengkap. Panjang lintasan 1,95 km dengan berbagai rintangan alam seperti tanjakan, turunan tajam, parit, juga beberapa single track.
“Enduro mirip grasstrack. Tapi lintasannya lebih panjang. Rintangannya dibuat seperti adventure,” ujar Herdy Botax, mantan grasstracker dari Pandeglang yang baru ikutan Enduro. “Ini yang bikin enduro menarik. Bukan cuma fokus pada speed tetapi juga mengutamakan stamina pembalap dan motornya,” ujar Aldi Cumi yang musim ini bergabung di tim Bajac Racing Team asal Tangerang Selatan. (www.motorplus-online.com)