Angel Garage (AG) merupakan tim balap motor yang berdiri pada Mei 2011 lalu. Uniknya, semua personil AG merupakan kaum hawa. Di awal eksistensinya AG berkutat pada balapan trek lempeng alias drag bike.
Dewi Suharti Fausum senior pada tim AG ini menyebutkan semua personil tim balap ini punya kecintaan kuat terhadap motor. “Dengar suara mesin sepertinya gimana gitu. Apalagi lengkingan suara knalpot,” ungkap Dewi yang juga bertugas sebagai joki di bali atau balap liar.
Di awal keberadaan, mereka hanya diisi oleh 4 orang yang menjadi pembalap sekaligus mekanik. “Di antaranya Indri Barbie, Mardeta Agustina, Tia Erianti dan saya sendiri,” ungkap cewek berambut panjang ini yang menyebutkan kini anggota AG sudah berjumlah 8 dengan 6 pembalap dan 2 mekanik.
Menjadi pembalap cewek bukan perkara gampang. Banyak pihak meragukan, bahkan tidak sedikit melecehkan. “Pernah satu event di Sentul ada pembalap cowok yang bicara seolah meragunakan saya. Saya cuek dan tetap mencoba membuktikan diri,” tambah Tia Erianti yang saat ini masih menempuh pendidikan di sebuah akademi.
Pada akhirnya, pembalap AG bisa membuktikan diri dengan beberapa kali naik podium. “Kami sering juara. Podium 2, 3 atau 4. Di Sentul, Semarang, Delta Mas, Bandung dan lainnya,” tambah Ajeng Yudistika salah satu pembalap yang baru bergabung yang berprofesi guru.
Sebagai organisasi kompetisi yaang diisi oleh kaum hawa, pasti ada saja kendala. Terlebih juga ada anggapan kalau perempuan lebih dominan emosinya. bagaimana AG mengatasinya.
“Pasti ada saja hambatan. Namanya juga sesama cewek. Tapi, biasanya masalah ini bisa diatasi dengan komunikasi dan latihan bareng,” kompak mereka.
Sekarang ini, AG terus mengembangkan sayap dengan ikut di event fun race menggunakan Kawasaki Ninja dan Honda CBR 250R. Ke depannya, mereka ingin membuat bengkel sendiri. Fokus pada performa. “Kami sedang menyiapkan anggota yang benar-benar belajar mesin. Kalau sudah siap, mudah-mudahan segera bisa terealisasi,” harap Dewi. (www.motorplus-online.com)