Find Us On Social Media :

Di Ajang Asia Dream Cup, Seri I, Sepang-Malaysia, Pembalap Indonesia Perbaiki Rekor Tahun Lalu

By Motorplus, Kamis, 24 April 2014 | 19:18 WIB
()

()
Podium ketiga awal yang manis

Aditya Perdana yang membela tim Astra Honda Racing (AHR), bisa menyumbangkan posisi ketiga di race ke-1 ADC yang berlangsung di Sepang, Minggu lalu (20/14).

“Benar. Akhirnya pecah telor juga selama dua musim enggak pernah ada yang podium. Meski hanya satu race yang podium, tapi dua pembalap Indonesia sudah bagus untuk seri pertama ini,” ujar Anggono Iriawan, Manager Safety Riding & Motorsports PT Astra Honda Motor (AHM). “Berarti bagus. Tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu saat di seri I,” timpal Koichi Mizuno, Direktur AHM.

Podium ketiga yang direbut Aditya pun butuh kemampuan untuk memperbaiki teknik balap dengan cepat. “Hampir semua pembalap ADC, termasuk rider Indonesia tahun ini masih belum tahu bagaimana posisi badan dan kepala yang benar saat menikung. Jadinya tidak bisa menikung lebih cepat,” ulas Shinya Nakano, Kepala Instruktur ADC.

Faktor yang dievaluasi Nakano, bikin Aditya harus terus mengoreksi. Tapi, bukan cuma teknik balap yang mesti diperbaiki, tapi saat balapan pun harus berstrategi.

“Saya coba teknik dan racing line yang dikasih tahu instruktur. Hasilnya jauh lebih baik. Pas balapan juga harus terus menjaga gap lebih dekat dengan rombongan depan. Enggak perlu ngotot untuk ke depan. Yang penting pas finish harus bisa lebih cepat keluar tikungan,” selak Aditya yang di balapan nasional membela Astra Motor Racing Team, Jogja.

Mayoritas posisi badan pembalap saat menikung dievaluasi

Di race pertama terlihat bagaimana Adit mengatur irama untuk selalu berada di rombongan terdepan. Balapan yang berlangsung 14 lap di trek sepanjang 2,8 km itu kelihatan lajang 18 tahun ini baru menentukan untuk untuk menyodok di urutan kedua setelah dua lap terakhir. Inilah yang bikin Adit sanggup berdiri di atas podium.

“Semakin terlihat persaingan ketat. Pembalap Jepang sudah bukan lagi yang terbaik. Pembalap Malaysia, Indonesia, dan Taiwan bisa lebih baik. Inilah yang kami harapkan,” ucap Hiroyuki Fujiwara, Departement Manager, Motorcycle Departement, Motorsports Division Honda Motor Company (HMC).

Sedangkan Andi ‘Gilang’ Farid Izdihar, kurang cepat untuk bisa mengatur posisi saat balapan di babak pertama. Tapi, hasil di race ke-1 jadi evaluasi untuk race kedua.

“Race kedua saya mulai tahu. Saya enggak mau buru-buru ke depan. Sayangnya, race kedua ragu mau nyodok dari kanan atau kiri waktu keluar di tikungan dan lap terakhir,” aku Andi yang berumur 16 tahun.

Sudah pecah telur! (www.motorplus-online.com)