Jumat (28/3) lalu, aktivitas Salma berjalan seperti biasanya. Keluar dari kompleks perumahannya di Harapan Indah, Bekasi berkendara Suzuki Spin mengantar anaknya Falah Izyan ke sekolah yang tidak jauh dari rumahnya.
Harus diakui, Salma ketika berkendara hanya menggunakan perlengkapan safety riding minimal. Helm terbuka alias half-face. Saat akan kembali ke rumah, dengan kecepatan tidak terlalu kencang, sekitar 30 km/jam, ada benang layangan membentang di jalur yang dilewatinya. “Saya tidak melihat ada benang itu,” kata Salma dan Yanuar Aristo, sang suami.
Saat kejadian, Salma mengaku dirinya tidak merasakan sakit apa-apa. “Sesampainya di rumah baru melihat cermin, ada luka garis sepanjang sekitar 5 cm. Setelah itu baru terasa agak perih,” lanjut Salma.
Benang layangan atau yang biasa juga disebut gelasan memang cukup tajam. Sebab, benang yang biasa digunakan untuk ‘mengadu’ ini dibuat menggunakan pecahan kaca tajam.
Beruntunglah, luka akibat benang gelasan yang membentang di jalan itu tidak terlalu parah. “Dengan pengobatan sederhana, cukup untuk mengobatinya,” bilang Salma lagi.
Namun peristiwa serupa juga dialami pengendara motor lainnya. Korbannya adalah Andia penunggang Honda Supra X 125 yang mengaku alami hal serupa pada tanggal 22 Februari 2014 lalu. (www.motorplus-online.com)