Isu geng motor terus merebak. Polri sampai membentuk Satuan Khusus untuk menangani ulah anarkis mereka. Padahal sekali lagi dan sekalee lagee itu murni aksi kriminal belaka yang kebetulan menggunakan sepeda motor dalam beraksi. Nggak mungkin naik mobil mereka beraksi. Selain bakal kena macet, namanya juga bakal jadi nggak terdengar kurang sangar. Masak iya geng mobil. Kurang gimana gitu yak?
Tapi tenang, geng motor, eh salah, kriminal bermotor itu bukan klub atau komunitas tulen berisi rakyat biker. Mereka nggak bakal pede nongkrong atau hangout bareng di keramaian. Beraninya cuma di tempat sepi dan ketika bergerombol. Kalau sendirian, nggak beda sama ayam sayur! Nunduk terus!
Buat teman klub atau komunitas, baiknya tidak usah lagi gegayaan ketika jalan bareng. Pakai sirine minta prioritas jalur dan main serobot lampu merah. Karena kalau masih begitu terus di jalan, kelakuan ente nggak beda jauh dengan kriminal bermotor. Pengguna jalan lain bakal mencibir dan tentunya juga tidak bikin orang bangga bermotor.
Bikin bangga hadirnya kreativitas Cahyadi Susanto, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya). Sebagai tugas akhir, dia bikin motor listrik dengan baterai berkapasitas 36 volt 48 ampere. Basis motor, diambil dari tipe bebek yang sudah dicustom. Motor juga dirancang bisa berlari hingga jarak 15 km dengan top-speed bisa 30 - 40 km/jam. Ulasannya ada di halaman 17.
Salam bangga bermotor! (www.motorplus-online.com)