Tak seperti bayangan yang ada di kepala, kala pertama melihat sosok Yamaha R15. Awalnya, sempat terpikir kalau riding dengan pacuan sport dari pabrikan logo Garputala ini bakal kesulitan. Apalagi, kalau berkendaranya di kondisi lalu lintas perkotaan. Pastinya, bakal ribet dan tak menyenangkan! Karena usung genre sport fairing.
Eits, ternyata anggapan itu salah ketika tubuh 172 km/62 kg ini sudah menyemplaknya. Suara halus, terdengar dari balik fairing yang dipenuhi livery bernuansa sporty itu. Layaknya, R6. Tapi, ini baby-nya. Makanya, lebih ramping.
Rampingnya bodi dan tangki, terasa jelas kala berkendara di lalu lintas sarat kemacetan. Karena ramping, bikin handling jadi lebih mudah untuk mencari titik-titik jalan yang harus dilewati. So, minim proses stop and go. He,he,he.
Meski tangki tergolong ramping dan bisa memuat kapasitas bensin 12 liter, tetapi ini bikin posisi riding kala manuver di tikungan juga enggak kalah sigap. Apalagi ditopang lengan ayun berdesain ciamik yang terasa menggoda untuk motor sport 150 cc.
Dilengkapi ban ukuran 90/80-17 (depan) dan belakang 130/80-17, proses menikung juga terasa stabil. Nampaknya, perpaduan lengan ayun modern nan kekar dengan kombinasi karet bundar itu pun, sudah cukup membuat R15 berlari di tikungan tipe rolling speed. Tak terasa, kecepatan 80 km/jam pun masih sanggup dilayani pacuan dengan sok depan teleskopik itu.
Yang lebih tak menyangka lagi, desain dari setang. Dengan model setang jepit, tentu posisi riding jadi merunduk. Tapi, di R15 ini, posisi ridingnya enggak terlalu merunduk. Masih tergolong nyaman buat dipakai daily riding.
Bahkan, buat mereka yang tergolong ingin punya pacuan bergaya sporty fairing, namun berkapasitas rendah dan tergolong first entry alias pemula. Mungkin, besutan bervolume silinder 149,8 cc bisa jadi lirikan juga.
Sebab, secara handling, enggak bikin tangan terlalu pegang meski riding lama-lama. Begitunya, posisi manuver sip tetap siap diberikan. Mungkin, karena Valentino Rossi ikut campur tangan untuk mendesain setang ini kali ya. He,he,he.
Ada lagi salah satu kelebihan yang diberikan R15. Meski tergolong pacuan berfairing, tetapi radius putar setang yang diberikan tergolong luas. Sehingga, berputar di ruas jalan yang agak sempit juga masih nyaman dilakukan. Tak perlu banyak mundur-maju! Makin nyaman, karena dengan tinggi rider diatas 170 cm, kaki masih menapak sempurna ke aspal. Pastinya, untuk rider 165 cm pun masih tetap bisa berpijak sempurna.
Oh ya! Riding dengan R15, bisa diajak sehalus deru mesin yang memiliki kombinasi bore 57 mm X stroke 58,7 mm. Terutama, dari perpindahan gigi transmisi yang diberikan.
Mengusung 6 tingkat percepatan, tiap perpindahan gigi yang dihasilkan terasa halus. Termasuk juga ketika proses congkel dan injak tuas perseneling. Rasanya, tak seperti berkendara dengan pacuan sporty nan bertenaga.
Meski bisa diajak bermain halus, tetapi R15 juga bisa ajak galak. Seperti sangarnya tenaga puncak 17 PS/ 8.500 rpm dan torsi maksimum 15 Nm/ 7.500 rpm yang keluar dari mesin berpendingin cairan atau radiator itu.
Muntahan tenaga yang dihasilkan mampu membuat motor ini berlari cepat. Terasa sekali ketika melepas handle kopling. Motor seakan ingin menyeruduk, macam banteng baru keluar dari kandangnya. Jadi, kopling yang ditarik lembut itu pun kudu dilepas dengan lembut juga.
So, nampaknya belum ada kekurangan yang coba ditonjolkan dari R15 ini. Namun, tunggu test ride-nya ya! (www.motorplus-online.com)