Find Us On Social Media :

Test Ride Honda New Vario FI, Libatkan Honda Vario Club (HVC) Jakarta Sebagai Pengguna Setia Vario. Ini komentarnya!

By Motorplus, Senin, 28 April 2014 | 18:09 WIB
()

()
Honda Vario Club (HVC) Jakarta 'ospek' New Vario-FI

Di Honda New Vario 110, bukan hanya evolusi engine karburator ke sistem PGM-FI (Programed Fuel Injection), juga penggantian engine. Asalnya pendingin air, kini pendingin udara yang tak lain basicnya dari Honda BeAT.

Dibarengi perubahan wujud yang lumayan banyak. Contohnya, bodi yang dinilai lebih ramping dari generasi sebelumnya, bagasi lebih luas hingga 13 liter, Combi Brake System (CBS), Integrated Key Shutter With Seat Opener dan Double Inner Rack. Enggak hanya itu, teknologi yang menurut PT Astra Honda Motor (PT AHM) merupakan trendsetter di kelas skubek Tanah Air, ada Answer Back System dan New Dual Keen Eyes dengan lampu LED.

Untuk taste yang diberikan New Vario-FI ini, MOTOR Plus menggandeng Honda Vario Club (HVC) Jakarta sebagai pengguna setia line up Vario Series. HVC bertugas merasakan langsung riding position dan menilai fitur-fitur. Tiga member HVC Jakarta yang kala itu sedang menggelar kopdar gabungan di daerah Patung Panahan Senayan, Jakarta Pusat, didaulat mencoba.

()
Fahmi I. Bodi ramping mudah manuver

“Soal performa, memang lebih responsif dibanding Vario karburator. Bodi ramping, asyik diajak bermanuver. Namun, disayangkan kenapa menggunakan mesin BeAT FI yang tidak pakai radiator. Pasalnya, bila enggak menggunakan radiator ditakutkan saat turing bakal overheat. Kan dari dulu image Vario pakai radiator,” komentar Fajar Nur Aziz, yang bernomer register 330 di HVC Jakarta.

Sudah tidak dipungkiri, skubek 110 cc ini dibekali berbagai macam inovasi yang dibekali Honda. Namun, tentu saat digunakan belum tentu semua suka. “Tampilan dual headlight LED sih, oke punya! Tapi, kelemahan LED enggak bisa menebus kabut. Jadi, enggak fungsional. Mending pakai lampu Vario lama,” saran Fahmi Indraprana, selaku ketua Umum HVC Jakarta.

Lalu, posisi riding? Menurut Ersal Fernando humas HVC Depok, “Dengan tinggi badan 173 cm, saat duduk di jok terlalu ceper. Sedangkan, setang terlampau tinggi. Kala kaki menginjak dek, telapak kaki susah bergerak karena terlalu sempit,” cetusnya yang kala itu sedang ikut gabung bareng HVC Jakarta.

Ersal Fernando. Setang terlalu tinggi, posisi jok terlalu ceper

Terlepas dari komentar teman-teman HVC, EM-Plus juga melakukan uji BBM dan dynotest. Pakai Pertamax, New Vario-FI berlari rata-rata 60 km/jam dengan rentang kecepatan 20-60-80 km/jam dan tak melebihi 80 km/jam. Setelah menempuh jarak 94,7 km, menggunakan sistem full to full, bensin kembali diisi 1,56 liter. Artinya, 1 liter menempuh jarak 59,9 km.

Setelah didyno di Ultraspeed Racing, engine yang dibekali piston diameter 50 mm dan stroke 55 mm, New Vario-FI punya power 7,28 dk/ 7.777 rpm dan torsi 7,85 Nm/ 5.943 rpm. Wah, cukup responsif buat skubek 108 cc. (www.motorplus-online.com)