Pertarungan MotoGP di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina (27/4), menjadi balapan perdana di negara Amerika Latin itu sejak terakhir kali menggelar GP500 pada tahun 1999. Namun serunya balapan di sana, justru menjadi daya tarik paling utama. Terutama di beberapa lap awal. Lantaran perebutan posisi terbaik cukup keras antara pembalap.
Tidak terkecuali bagi Valentino Rossi yang pada akhirnya harus puas finish di urutan keempat di akhir balapan. Ia mengaku kecewa karena kesempatannya meraih podium cukup besar. Hanya karena manuver Stefan Bradl yang terlalu ekstrim, membuatnya harus melebar di tikungan hairpin yaitu di tikungan 6.
“Potensi finish di atas podium di MotoGP Argentina, sangat besar. Terutama bertarung dengan 3 pembalap di depan. Tapi kesalahan yang terjadi ketika mengawali balapan, cukup fatal dan membuatku harus bertarung dengan pembalap lain di barisan tengah. Terutama ketika Bradl melakukan manuver yang terlalu dalam. Akibat insiden tersebut, saya kehilangan 2 menit,” kesal Rossi.
Bukan hanya Rossi yang sangat kecewa, namun Massimo Meregalli yang merupakan Direktur tim Movistar Yamaha MotoGP (MYM), juga merasakan kekecewaan. Namun ia tahu, bahwa memang di awal balapan, motor Rossi mengalami masalah pada sistem pengereman.
“Performa Rossi cukup kompetitif, namun saat balapan rasanya mengecewakan ketika melihat ia tidak bisa podium. Namun kami mengerti, karena memang ada masalah pada sistem pengeremannya. Dimana temperatur terlalu tinggi di awal balapan,” timpal Maio.
Meski tim MYM belum juga mengantongi kemenangan, namun mereka terlihat sangat optimis dengan performa yang ada sekarang ini. (motorplus-online.com)