Penjenjangan jadi harga mati di balapan. Ini yang bikin pembalap akan punya harapan panjang. Tapi, tanpa langkah dan program yang jelas pembalap akan mati.
“Langsung kirim pembalap ke balapan dunia? Mungkin kelihatan megah. Tapi, apa jadinya pembalap yang dikirim? Hanya semusim, setelah itu si rider tidak punya masa depan yang pasti,” jelas Ron Hogg, Direktur Two Wheel Motor Racing, promotor balapan Asia.
Karena itu, pembalap harus tahu nasibnya ditentukan balapan seperti apa yang harus diikuti. “Harus ada balapan yang jadi dasarnya. Tanpa ini, susah menembus balapan dunia,” ujar Hiroyuki Fujiwara, Departement Manager, Motorcycle Departement, Motorsports Division Honda Motor Company.
Artinya, hasil program instan ke balapan dunia nol besar. Cara ini bikin pembalap akan jadi penonton. (www.motorplus-online.com)