Tercatat, 242 starter yang berlomba di 10 kelas di SP seri perdana. Lebih dari 5.000 penonton memadati tribun Sentul Kecil.
Antusias masyarakat untuk balap skuter di Sentul bisa dibilang luar biasa. Padahal, pihak penyelenggara mematok harga tiket tinggi. Harga tiket penonton untuk tribun dibanderol Rp 40 ribu atau lebih mahal Rp 15 ribu dibandingkan tiket balap bebek untuk level kejurnas. Bahkan, untuk menikmati balap scooter dari area paddock, pengunjung harus menebus tiket khusus berbanderol Rp 150 ribu.
“Balap scooter punya segmentasi khusus. Makanya, meski harga tiket tinggi pengunjungnya tetap ramai. Dengan harga tiket segitu kita juga kasih hiburan ekstra. Ada penampilan band Alexa, DJ perform, fun games, juga lucky draw di tempat yang sama,” ujar Priam Soesetyo, Ketua Pelaksana SP 2014.
Jika sobat datang langsung ke event ini, area sekitar sirkuit terlihat rapih. Ada pagar khusus yang dibuat untuk memisahkan antara area tribun dan paddock. Jadi, penonton tidak bisa berpindah lokasi seenaknya yang membuat area sirkuit menjadi tertib.
“Harga tiketnya memang lumayan mahal. Tapi mau bagaimana lagi, kita hobi jadi mau tidak mau tetap beli. Apalagi, balap skuter jarang digelar,” beber Agus Triadi, warga Cimanggis, Depok, yang datang langsung menonton SP.
Meski terlihat rapi, bukan berarti event ini tanpa kekurangan. Paling mencolok, molornya waktu lomba cukup jauh dari jadwal. Lucunya lagi, banyak pembalap yang tidak tahu posisi startnya saat race. Ini karena minimnya informasi lomba yang diberikan panita ke peserta. Makanya, sering terlihat para pembalap yang saling tukar posisi grid menjelang start.
Seri kedua SP akan tetap diselenggarakan di Sentul. Namun, untuk seri III dan ke-4 rencananya akan digelar di Jakarta dengan konsep Night Race. (www.motorplus-online.com)