Umurnya baru 25 tahun. Tapi kalau ngomongin Vespa, pemilik nama komplet Aji Satria ini lebih suka Vespa keluaran 1970 ke bawah.“Suka melihat bentuknya lebih bulat. Kalau tahun ’70 ke atas lebih kotak,” bilang mahasiswa Farmasi di Unair Surabaya ini.
Kegemarannya pada Vespa sudah dirasakan Aji sejak duduk di TK. Sang ayah kala itu sudah memperkenalkannya lewat sepeda kecil berpenampilan Vespa.“Sejak 1995 sering diajak naik Vespa, baru pada 2000 belajar naik Vespa,” tambah pria yang mengawalinya dengan naik Vespa PTS 100 small frame.
Kalau di total, Vespa koleksinya sudah ada sekitar 13 buah dan 7 di antaranya sedang direstorasi dan perbaikan mesin. “Maklum baru dapat dan sebagian lagi harus dicat ulang,” beber pria yang mengaku masih jomblo ini.
Di antara ke 13 Vespa miliknya, dua di antaranya paling istimewa. Vespa PTS 100 small frame dan Vespa VBB dari sang kakek. “Uniknya tipe VBB dapat dari undian HUT ABRI di 1965. Semua struk undian masih tersimpan rapi,” bangganya.
Koleksi terakhir melengkapi tipe small frame yang memang jadi favoritnya. Beberapa part langka ditebus untuk membuat Vespa tetap enak diajak ngebut. “Beberapa part diganti cuma knalpot Pollini yang susah didapat lantaran sudah terlalu tua. Dan satu lagi yang belum dipasang adalah karburator Dell’Orto yang katanya hanya diproduksi 75,” rinci Aji lagi.
Urusan perawatan, Aji rutin melakukan itu setiap tiga bulan sekali. Setiap week end juga diajak jalan bergiliran mengelilingi Surabaya. “Dulu sering dipakai turing, tapi sekarang kalau turing lebih sering pakai Piaggio yang memang masih ada hubungan darah dengan Vespa,” canda Aji. (www.motorplus-online.com)